BOJONEGORO (BangsaOnline) – Sebagai upaya untuk menekan tingginya harga beras, Bulog Sub Divre III Bojonegoro mengirimkan beras sebanyak 8.000 ton ke sejumlah daerah di Indonesia.
Hal itu dilakukan untuk menekan naiknya harga beras yang terjadi di pasaran akhir-akhir ini. Saat ini wilayah Bojonegoro dan sekitarnya sedang berlangsung panen raya padi sehingga cadangan gabah dan beras mengalami surplus.
Baca Juga: Sebut Harga Beras Kembali Normal, Dirut Bulog: Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Efdal Marlius Sulaiman mengatakan, beras sebanyak 8.000 ton itu dikirim ke Yogyakarta sebanyak 3.000 ton, Bengkulu sebanyak 2.000 ton dan Papua sebanyak 3.000 ton. Pengiriman beras dilakukan sejak pertengahan Februari hingga Maret.
“Selain di ketiga daerah itu, permintaan beras juga banyak dari daerah lain,” ujarnya, Senin (9/3).
Menurutnya, cadangan beras yang ada di Bulog Sub Divre III Bojonegoro berasal dari Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban. Saat ini para petani di daerah Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan sedang panen padi pertama.
Baca Juga: Tinjau Gudang Bulog di Sidoarjo, Pj Gubernur Adhy: Stok Beras Jatim Aman hingga 6 Bulan
Efdal menyebutkan, stok beras yang tersimpan di gudang Bulog di Kecamatan Kalitidu saat ini sebanyak 53 ribu ton. Stok beras itu cukup untuk kebutuhan selama sepuluh bulan. Selain itu, dalam jangka waktu enam bulan ke depan Bulog Bojonegoro masih akan membeli beras dari petani sebanyak 97 ribu ton.
Menurutnya, pengiriman beras ke daerah-daerah tidak sekali ini saja. Misalnya, saat terjadi kemarau pada tahun 2012. Saat itu Bulog Bojonegoro mengirim beras sebanyak 64,45 ton ke sembilan provinsi di luar Jawa. Beras saat itu dikirim ke Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 7,3 ton, Papua 25.645 ton, dan Nusa Tenggara Timur 4,95 ton. Sedangkan provinsi di Sumatera yang menerima pasokan beras adalah Sumatera Utara 5 ton, Sumatera Selatan 3 ton, Sumatera Barat 7 ton, Riau sebanyak 6,35 ton, dan ke Bengkulu 3 ton.
Sementara itu di Kabupaten Tuban sejumlah kecamatan juga tengah menunggu panen. Misalnya di Kecamatan Merakurak, Jenu, Palang dan juga sebagian di Kecamatan Soko dan Rengel. Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pemerintah Tuban, Suparno, bulan Maret ini, sebagian telah memasuki panen.
Baca Juga: Satgas Pangan Periksa Stok Beras di Pasar Larangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News