MADIUN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Madiun H. Maidi menerima penyematan penghargaan Manggala Karya Kencana dari Kepala BKKBN Pusat dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG., Jumat (30/7/2021). Penghargaan itu diberikan atas keberhasilannya mengendalikan laju pertambahan penduduk.
Pelaksanaan penyematan penghargaan tersebut dilaksanakan di halaman belakang Balai Kota Madiun dengan disaksikan Wakil Wali Kota Madiun, Ketua DPRD Kota Madiun, Forkopimda Kota Madiun, serta Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun.
Baca Juga: Peringati HKN 2024, Pemkot Madiun Gelar Jalan Sehat Bareng Warga
Wali Kota Madiun mengatakan bahwa angka kelahiran di Kota Madiun memang sangat rendah dibandingkan secara nasional, sehingga angka pertumbuhan sangat kecil. Ini disebabkan karena peran para ibu muda yang semakin meningkat.
"Banyaknya perempuan di Kota Madiun yang bekerja, sudah menjadikan kelahiran dengan jarak yang jauh dan keinginan mempunyai anak yang sedikit, apalagi sekarang programnya 2 anak cukup," ujarnya.
Kepala BKKBN Pusat dr. Hasto Wardoyo menambahkan, pelaksanaan program stunting dan 1.000 hari pertama kehidupan yang sering diimbaukan oleh pemerintah kepada calon pengantin juga menjadi faktor menurunnya angka pertumbuhan.
Baca Juga: Tingkatkan Sakip, Pemkot Madiun Lakukan Perjanjian Kinerja Perubahan di Jajarannya
"Kepada para calon ibu sebelum menikah perlu adanya tes tinggi badan, berat badan, gizi, HB, serta lingkar lengan atas sangat diperlukan sehingga tidak terjadinya stunting," ujarnya.
Hasto Wardoyo juga menerangkan bahwa dengan kecilnya angka kelahiran dibandingkan angka kematian, maka suatu saat akan ada permasalahan yang harus dipikirkan Kota Madiun
"Bila seperti ini terus, bisa jadi tahun 2030 Kota Madiun harus menganggarkan tunjangan untuk para lansia," ujarnya.
Baca Juga: Loneng Jembatan Bok Malang Rusak, Ini yang Dijanjikan Dinas PUPR Kota Madiun
Karena usia produktif sudah berkurang dan yang ditanggung semakin banyak, Wardoyo berpesan untuk meningkatkan SDM yang ada saat ini. "Wali Kota Madiun dulunya adalah pendidik maka untuk meningkatkan SDM yang ada saat ini pasti sudahlah paham," tukasnya. (dro/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News