KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sejak awal pandemi, telah banyak sinergi yang dilakukan Pemkot Kediri untuk mempercepat penanganan Covid-19. Seperti BPBD Kota Kediri yang bersinergi dengan Brigade Penolong yang tergabung dalam anggota Pramuka Kota Kediri.
Salah satunya adalah Rantao Sutani, yang tergabung dalam tim relawan di Ruang Isolasi Mandiri di BLK. Berawal dari penunjukan tugas di Kwartir Cabang Kota Kediri, ia dan kedua rekannya bersiaga dan mendapat tugas menjemput jenazah sejak bulan Juni.
BACA JUGA:
- Berangkatkan Lomba Kirab dan Konser Drumband, Pj Wali Kota Kediri Ngaku Senang
- Koordinasi Reviu Masterplan Smart City, Diskominfo Kota Kediri Undang Tim Pelaksana dari Setiap OPD
- Kediri Jadi Kota dengan Inflasi Terendah di Jawa Timur pada April 2024, Zanariah Sampaikan Apresiasi
- PAN Siap Usung Bunda Fey di Pilkada 2024 sebagai Calon Wali Kota Kediri
“Alasan mengajukan diri, karena pada saat itu atas dasar rasa kemanusiaan dan saya sudah selesai seminar proposal tesis. Sebelumnya selain kami, ada rekan-rekan yang sejak awal tergabung relawan. Kami di sini bersiaga dan memiliki tugas untuk membantu penjemputan jenazah,” ujar Rantao, yang tengah menyelesaikan studi S2 Hukum di UMM.
Mengendarai mobil ambulans bukan menjadi hal baru bagi Rantao. Namun menurutnya, menjadi berbeda karena kondisi pandemi.
“Rasa takut sempat ada, namun semuanya akan tertutup dengan rasa haru ketika sudah sampai rumah duka. Adanya tangis sedih keluarga mengiringi kepergian jenazah. Di situ rasa takut kami terkubur,” ujar Rantao.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kediri, Marsudi Nugroho menyampaikan bahwa Brigade Penolong sering dilibatkan dalam kondisi kegawatdaruratan.
“Brigade Penolong ini berangggotakan Pramuka Penegak dan Pandega yang dilatih khusus di bidang Search and Rescue (SAR). Selain sering dimintai tolong oleh BPBD untuk mengambil jenazah dari rumah warga yang isoman, Brigade Penolong ini juga dibantukan dalam pembagian bantuan Pendidikan Berbagi,” ujar Marsudi.
Klik Berita Selanjutnya