KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting mengikuti Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2021 secara virtual di Ruang Rapat Pamenang, beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini dalam rangka meninjau pelaksanaan aksi konvergensi sebagai upaya penurunan stunting di Kabupaten Kediri melalui pendekatan intervensi gizi (spesifik dan sensitif) oleh Tim Panelis Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Hanindhito Himawan Pramana Pulangkan 14 Arca ke Kabupaten Kediri
Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, mengatakan penanganan stunting memerlukan kegiatan terintegrasi dari semua lintas sektor, temasuk organisasi masyarakat dan sudah menjadi agenda rutin sesuai yang tertuang dalam RPJMD.
“Masalah stunting harus segera kita tuntaskan walaupun dalam situasi pandemik Covid-19. Berbagai upaya, terobosan, dan kegiatan inovatif untuk mengatasi stunting telah dilakukan, terutama dalam memanfaatkan 1.000 HPK,” ujar Wabup Dewi, Minggu (5/9).
Dia berharap pada penilaian kali ini mendapatkan hasil terbaik, baik berupa dukungan maupun rencana kegiatan dan pendanaan, sehingga akhirnya upaya penurunan stunting menjadi salah satu kegiatan prioritas yang berkelanjutan.
Baca Juga: Bupati Kediri Kirim Tim Lintas OPD Dampingi Korban Selamat Percobaan Bunuh Diri di Ngancar
Tim panelis atau juri pada kegiatan ini berasal dari Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari unsur bappeda, dinas kesehatan, dinas pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, dinas sosial, dinas pekeriaan umum dan perumahan rakyat, serta perwakilan UNICEF.
Proses penilaian diawali dengan presentasi “Pemerintah Kabupaten Kediri Melalui GARPU GASS POOLS Berkomitmen Turunkan Stunting” yang disampaikan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Kediri Sukadi.
Dalam paparannya, Sukadi menjelaskan bahwa pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri Tahun 2020, tujuh dari sembilan misi bupati mendukung upaya penurunan stunting. Ia juga menyampaikan capaian penanganan stunting dari tahun 2019 sampai dengan 2020, serta inovasi dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif.
Baca Juga: ZIS Baznas Meningkat Hampir 70 Persen, Bupati Kediri Launching Program Beasiswa SKSS
Inovasi itu antara lain Forum Kesehatan Remaja, E-Nutrition School, Gelang MIA, Lumbung Pitutur Paes Manten, Gebrak (Integrasi Laporan Tugas Akhir), Drill Emergency, Buku KIA Lestari, NELI, MoU Kediri Raya, Bulita Cetar, Desa MKJP, Audit Kasus Gizi oleh Dokter SPA, dan O-KPK.
Kegiatan lain yang mendukung upaya pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi adalah intervensi sensitive, yaitu, Kolega, Gemar Tabur, Sahaja, Pelo Mas, Kampung KB Stunting, P2LDT (Program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa Terpadu), KUNCI BUZI, Komitmen Terintegrasi SKPD, SIG Hasil Bulan Timbang, Garbu Lintor, Kang Jammas, Srikandi Biru, dan KRPL Plus. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News