Imbas Kasus Prank Rp 2 Triliun, Irjen Eko Indra Dicopot dari Kapolda, Heryanti Belum Minta Maaf?

Imbas Kasus Prank Rp 2 Triliun, Irjen Eko Indra Dicopot dari Kapolda, Heryanti Belum Minta Maaf? Dahlan Iskan. Foto: ist

“Saya sempat berharap uang saya akan dia kembalikan,” ujar dr Nur.

Lalu saya sampaikan padanyi bahwa jangan dulu berharap. Bisa kecewa. “Bagaimana bisa tim itu tiba di Palembang menjelang subuh? Jalan darat? Dari Jakarta?” kata saya pada dr Nur. Ketahuan sekali bohongnyi. Terbukti. Ternyata janji kali ini pun meleset. “Mungkin sudah meleset yang ke 200 kalinya,” ujar dr Nur.

Mungkin Heryanti sangat berharap agar dr Nur mencabut pengaduannyi ke Polda Sumsel.

Saya tetap minta pada dr Nur untuk terus menjaga kontak dengan Heryanti. Tanpa harus berharap uangnyi yang hampir Rp 3 miliar dibayar.

Terasa sekali Heryanti punya kepentingan untuk terus menghubungi dr Nur. Seminggu bisa tiga-empat kali. Agar sang dokter mau mencabut pengaduannyi ke Polda Sumsel. “Saya akan cabut. Tapi kalau sudah dibayar,” ujar dr Nur kepada Heryanti berkali-kali.

Sampai kemarin polisi masih belum memeriksa Heryanti. Polda pernah memanggil Heryanti. Gagal. Yang dipanggil tiba-tiba sakit. Sampai pingsan.

Tapi ada perkembangan baru: Rabu kemarin Heryanti dijemput polisi. Dia dibawa ke Rumah Sakit Ernaldi Bahar. Di situ Heryanti tidak hanya diperiksa fisiknyi, tapi juga jiwanyi.

RS Ernaldi Bahar memang rumah sakit jiwa. Milik Pemprov Sumsel. Dulunya di Km 5 arah Jambi. Sejak sekitar 10 tahun lalu pindah lebih jauh: Km 12. Sedang lokasi lama dijadikan RSUD Siti Fatimah.

Polisi memang baru akan memeriksa Heryanti kalau dia dinyatakan sehat jasmani-rohani. Hasil pemeriksaan itu baru lengkap 14 hari setelah Rabu kemarin.

Heryanti sendiri tidak pernah kelihatan keluar rumah. Wartawan Sumatera Ekspres yang tiap hari melongok ke rumah Heryanti mendapati rumah itu selalu tertutup. Hanya polisi yang masih terus berjaga di dekat rumah itu. Tanpa pakaian dinas. “Agar dia dipastikan tetap ada di rumah,” ujar petugas tersebut.

Sebenarnya saya berharap ada hiburan baru dari sumbangan Rp 2 triliun tanggal 26 Juli lalu itu. Tapi hiburan mahal rupanya memang tidak bisa sering-sering ada. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO