Komisi C DPRD Gresik Minta Bupati Segera Tuntaskan Proyek-Proyek Besar

Komisi C DPRD Gresik Minta Bupati Segera Tuntaskan Proyek-Proyek Besar Anggota Komisi C DPRD Greik, Hadi Kusono. foto: Syuhud/BangsaOnline.com

GRESIK (BangsaOnline) - Menjelang lengsernya Bupati-Wabup, Sambari Halim Radianto-Moch Qosim (SQ) per-27 September 2015, masih banyak proyek besar yang belum diselesaikan mereka berdua. Kondisi itu dikhawatirkan akan mempengaruhi proyek proyek besar yang didanai dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Gresik ratusan tidak rampung.

"Kami meminta agar Bupati segera menuntaskan proyek-proyek besar tersebut," kata Anggota Komisi C DPRD Gresik, Hadi Kusono. 

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

Menurut Kusono, sudah tidak rahasia, jika ada Bupati-Wabup yang baru terpilih dalam Pemilukada (pemilihan umum kepala daerah), tidak akan mau meneruskan proyek-proyek yang belum tuntas dikerjakan oleh Bupati sebelumnya.

Sebab, rata-rata Bupati-Wabup yang baru itu menginginkan selama dalam kepemimpinannya, mereka menginginkan memiliki proyek yang bisa mereka jadikan prestise dalam masa pemerintahannya. "Rata-rata bupati yang baru dilantik diluar incumbent, enggan meneruskan proyek Bupati sebelumnya. Karena mereka ingin memiliki proyek yang mercusuar yang bisa dijadikan kebanggaan dan peninggalan," tutur politisi senior PDIP asal Kebomas ini.

Kusono mencontohkan, pada masa pemerintahan Bupati-Wabup Gresik, KH Robbach Ma'sum-Sastro Suwito, banyak proyek besar yang telah menelan dana dari APBD miliaran rupiah yang  mangkrak karena tidak diteruskan oleh Bupati-Wabup penerusnya.

Proyek itu di antaranya, berupa KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) yang membentang luas di wilayah Gresik utara, wisata agro, dan penataan patai lumpur untuk tempat wisata kuliner di perkotaan. Proyek tersebut telah menghabiskan banyak uang bersumber dari APBD. Uang itu di antaranya, untuk membiayai tenaga konsultan dan lainnya.

"Kami tidak ingin hal itu terjadi lagi, sehingga uang APBD yang bersumber dari rakyat itu terbuang cuma-cuma," jelasnya.

Kusono menjelaskan, Bupati-Wabup Sambari-Qosim pada detik-detik menjelang lengser keprabon masih memiliki banyak PR (Pekerjaan Rumah) untuk menuntaskan beberapa proyek besar. Proyek itu di antaranya, pembangunan Stadion Gunung Lengis.

Proyek mercusuar yang dialokasikan dengan  anggaran sebesar Rp 230 miliar dengan cara jamak (APBD 2012,2013,2014 dan 2015). Kemudian, pada APBD 2015 kembali dianggarkan Rp 60 miliar untuk pembangunan sarana pendukung seperti lahan parkir dan lainnya.

Kemudian, proyek BGS (Bendung Gerak Sembayat). Proyek tersebut juga telah banyak menyedot anggaran dari APBD Gresik untuk pembebasan lahan, dari total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 1,6 triliun lebih. Selain itu, propyek lapter (lapangan terbang) perintis di Bawean yang juga menelan dana APBD miliaran rupiah untuk pembebasan lahan.

Juga tidak kalah besarnya, proyek pembangunan gedung ponek RSUD Ibnu Sina. Proyek yang dikerjakan dengan sistem multi years (berkelanjutan) di APBD 2014 dan 2015 tersebut menelan anggaran Rp 90 miliar lebih. Proyek itu hingga bulan Maret 2015 ini juga belum rampung.

"Terus terang, kami selaku DPRD yang ikut mengegolkan anggaran sangat khawatir, kalau Bupati Sambari tidak terpilih lagi pada Pemilukada Desember 2015, mendatang, sehingga proyek-proyek tersebut tidak diteruskan oleh Bupati-Wabup penerusnya," terangnya.

Kalau hal itu terjadi, maka sudah bisa dipastikan proyek-peroyek tersebut akan mangrak dan hanya akan menjadi saksi sejarah proyek itu merupakan peninggalan salah satu Bupati yang pernah menjabat di Gresik.

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

"Sudah bisa dipastikan, kalau proyek-proyek itu tidak diteruskan berapa ratus miliar uang APBD yang terbuang cuma-cuma," ungkapnya.

Untuk itu, tambah Kusono, Komisi C DPRD Gresik meminta Bupati-Wabup, Sambari Qosim, sebelum lengser sudah harus menuntaskan semua proyek-proyek yang belum tuntas tersebut. Sehingga, proyek itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Jangan sampai masyarakat yang sudah dijanji-janjikan dibangunkan proyek besar, hanya bisa membayangkan saja, tapi tidak bisa melihat dan menikmati fisiknya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO