Punya Nama 19 Suku Kata, Bocah di Tuban Kesulitan Urus Akta Lahir, Orang Tua Bersurat ke Presiden

Punya Nama 19 Suku Kata, Bocah di Tuban Kesulitan Urus Akta Lahir, Orang Tua Bersurat ke Presiden Ucapan syukur atas kelahiran anak pasangan Arif Akbar dan Suci Aisyiah di Tuban, yang memiliki nama 19 suku kata. foto: SUWANDI/ BANGSAONLINE

Perjuangan orang tua bocah di yang namanya terdiri dari 19 suku kata untuk mendapatkan akta kelahiran, hingga harus berkirim surat ke Presiden Jokowi.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Perjuangan keras harus dilalui pasangan suami istri Arif Akbar (31) dan Suci Nur Aisiyah (28) warga Desa Ngujuran, Kecamatan Bancar, Kabupaten , demi mendapatkan akta kelahiran anaknya.

Baca Juga: Rektor IIKNU Tuban Pastikan Kesiapan Lulusan Profesi Bidan dan Ners

Sebab, anaknya yang kedua tersebut hingga menginjak usia 3 tahun, tak kunjung memiliki akta kelahiran. Usut diusut, pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten tak mampu membuat akta kelahiran, lantaran anak itu dinilai memilki nama yang terlalu panjang, terdiri dari 19 suku kata.

Adapun nama putra dari pasangan Arif Akbar dan Suci Nur Aisiyah itu yakni: Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askhala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi-Thariq Ziyad Syaifudin Quthuz Khoshala Sura Talenta.

Arif mengaku kecewa, karena upayanya selama 3 tahun untuk mengurus akta lahir putranya tak membuahkan hasil. Bahkan saat mengurus akta, ia mengaku sempat disuruh mengganti nya oleh petugas dispendukcapil.

Baca Juga: Warga Enggan Dievakuasi, Dandim Tuban Siagakan Prajurit TNI Bantu Warga Terdampak Banjir

Padahal pemberian nama untuk anaknya itu telah disiapkan secara matang, dan mengandung berbagai harapan. Dari sekian arti yang terkandung dari nama tersebut, Arif berharap anaknya itu memiliki wawasan dan nalar yang luas, serta lebih berani menatap hidup ke depan.

"Kalau kecewa, ya kecewa mas. Karena sebelumnya juga tidak ada sosialisasi jika membuat nama yang panjang itu tidak diperbolehkan," ungkap Arif Akbar saat ditemui BANGSAONLINE.com di rumah kakaknya, di Kecamatan Bangilan, Kabupaten , Rabu (6/10).

Baca Juga: Hakim PN Tuban Vonis Penebang Kayu Jati Milik Perhutani 10 Bulan dan Denda Rp500 Juta

(Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askhala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi-Thariq Ziyad Syaifudin Quthuz Khoshala Sura Talenta, saat sedang bermain. foto: SUWANDI/ BANGSAONLINE)

Ia menceritakan, sudah mengurus akta kelahiran sebanyak dua kali. Namun, jawaban dari dispendukcapil selalu tidak bisa, dan diminta merubah nya agar lebih pendek.

Menurut Arif, pihaknya setuju saja untuk mengganti nama putranya, asalkan ada regulasi tertulis yang menyatakan bahwa warga tidak diperbolehkan memakai nama yang terlalu panjang.

Baca Juga: Dua Hari, Dua Pohon Tumbang, Masyarakat Tuban Diminta Waspada

"Jika ada surat dan sesuai ketentuan hukum, maka kami siap merubah. InsyaAllah kami ini patuh hukum," tegasnya.

Adapun untuk memperjuangkan akta kelahiran anaknya, Arif dan keluarga telah meminta bantuan kepada Presiden Jokowi dengan mengirim surat terbuka.

Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Kabupaten , Rohman Ubaid, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kendala terhadap pengurusan akta kelahiran anak pasangan Arif Akbar dan Suci Aisiyah, yang memiliki 19 suku kata.

Baca Juga: Puluhan Nasabah Laporkan Pimpinan dan Pengurus Koperasi BMT BUS Tuban

Menurutnya, penerbitan dokumen kependudukan telah diatur mekanismenya dalam Sistem Aplikasi SIAK. Termasuk terkait penulisan nama pada dokumen kependudukan. Mulai akta kelahiran, KK, KIA, KTP, dan lain-lain. Dalam aplikasi tersebut, kolom nama hanya disediakan maksimal 55 karakter/huruf, termasuk spasi.

"Jika lebih, maka kami sebagai instansi pelaksana tidak dapat memasukkan nama tersebut dalam aplikasi. Sehingga, belum bisa kami proses penerbitan aktenya. Untuk ini, kami telah menulis surat kepada Bapak Dirjen Dukcapil untuk mendapatkan petunjuk dan solusinya," beber Ubaid saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com. (wan/rev)

Berikut surat terbuka yang dikirim Arif Akbar dan Suci Aisyiah kepada Presiden Jookowi yang viral di medsos:

Baca Juga: Masyarakat Tuban Sambut Baik Uji Coba Penggunaan Kode QR untuk Pengisian BBM

YTH : Bapak Ir Joko widodo

(Presiden RI )

Baca Juga: Kuasa Hukum Korban Perusakan Pagar Sebut Penerapan Pasal 170 KUHP ke Pemdes Mlangi Tepat dan Benar

Assalammualaikum wr wb -

Sejahtera sehat selalu Bapak Presiden - semoga Alloh senantiasa menganugrahkan semua karunia dan berkah kepada Bapak

Aamiin .

Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu

Matur Bapak Presiden .. hampir tiga tahun belakangan ini kami prihatin Bapak ..

Alloh mengaruniai anak kedua pada kami , suka cita kami tiada terkira, Menerima karunia itu, kami sangat berharap kelak anak kami bisa menjadi inspirasi yang membanggakan tak sekedar membanggakan orang tua tapi bisa membanggakan buat NKRI ini

Matur .. Bapak Presiden

Dibawah ini kami

----------- ----------------- ---------

Diatas kami - usia anak kami sekarang hampir 3 tahun. Kami namakan anak kami dengan tersebut , berangkat dari tekad dan harapan - agar kelak anak bisa berpikir dengan sumbu dan nalar panjang - tidak mudah diracuni berita hoax - bisa menganalisa masalah dengan pemikiran jernih yang panjang sepanjang namanya, bisa menjadi suri tauladan dan inspirasi generasi dimasanya nanti - Bagaimana mengabdi dan mencintai persada nusantara ini

-------- ----------- -------- -------

Anak itu - kebanggaan Keluarga kami

menjadi mimpi dan harapan kami .

Sungguh besar harapan kami pihak terkait pembuat akte nama untuk memberi jalan keluar dan kemudahan dalam memberikan pada kami pelayanan yang baik

Kami sudah mengajukan permohonan kira kira hampir hampir tiga tahun yang lalu,akan tetapi sampai hari ini - jawabannya sama.

Tidak bisa - selalu dan selalu ditekankan mengganti nama.

Dalam tiap kesempatan kami selalu menanyakan dengan harapan dapat berita terbaru yang membahagiakan - sampai hampir tahun yang ke tiga -Berita itu tidak ada - jika kami menanyakan selalu disuruh

merubah nama.

Mungkin bagi sebagian yang tidak memahami sakralnya sebuah nama - kami jadi bahan candaan dan olok olok, tapi bagi yang mengerti bagaimana berharganya tujuan memberi sebuah nama - pada sebuah negara merdeka yang demokratis sudah barang tentu

Hak asasi kami akan sangat dihargai .

Pada intinya pihak terkait tidak bisa - dan berulang ulang kami disuruh merubah tersebut - Surat terbuka kami pada Bapak - menjadi harapan terakhir kami untuk mengadukan kesedihan kami ini - mungkin ada orang yang berpikir apalah sebuah nama - tapi bagi adat kami nama adalah karakter , kebanggaan doa dan harapan.

Matur Bapak presiden.

Satu dua tahun kedepan anak kami jelas jelas membutuhkan identitas , untuk sekolahnya di TK nya

Matur Bapak presiden -

Dari berbagai berita yang dapat kami temui di media sosial. Nama panjang anak tersebut bukan yang pertama di negeri Indonesia ini dan mereka mendapat perhatian dan solusi dari dinas dinas terkait didaerahnya

Bapak Joko widodo

- presiden kami

- Bapak kami

- Bapak negeri Indonesia yang kami cintai

Jika di daerah kami, kami tidak mampu mewujudkan kami - kami berharap semoga Bapak Presiden bisa membantu kami - untuk mewujudkan kami, Untuk diakui secara sah di negeri Indonesia ini terkait syarat syarat agar kami bisa disah kan - berilah kami petunjuk untuk terealisasinya harapan kami itu

Bapak, Matur suwun - semoga Bapak Rahayu sehat selalu - moga Alloh yang membalas semua belas kasih Bapak

Wasalammualaikum wr wb .

Hormat kami

Arif akbar / suci nur aisiyah (orang tua)

-------------------------

Rt 001 - Rw 001

Dusun ngaglik - desa ngujuran

Kec : Bancar

Kab :

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'HEBOH, Sebuah Makam Tiba-Tiba Muncul di Pinggir Jalan Raya di Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO