Urban Anak Jalanan ke Mojokerto Melonjak, Dinsos Didesak Gunakan Tenaga Konseling

MOJOKERTO (BangsaOnline) - Urban anak jalanan (anjal) ke Kota Mojokerto setahun terakhir disebut sebagai yang terbesar dalam kurun lima tahun terakhir. Kondisi ini tak pelak membuat kalangan DPRD setempat miris dan meminta Dinas Sosial (Dinsos) setempat segera mengambil langkah serius.

"Butuh semacam tindakan yang lebih serius untuk mengerem laju urbanisasi anak-anak usia dini bekerja di jalanan. Fenomena ini butuhkan sikap pemerintah yang serius," papar Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Djunaedi Malik, Rabu (18/3).

Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN

Politisi PKB ini mengungkapkan, pembinaan yang Dinsos yang cenderung konvensional dipandang tak lagi efektif dalam mengatasi problem sosial ini.

"Dinsos harusnya memikirkan cara misalnya dengan mengambil tutor psikolog yang bisa merubah karakter anjal agar pulih. Jika sekedar ditampung di rumah singgah saya kira tidak akan merubah pemikiran apapun," sergahnya.

Data Dinsos setempat menyebut, grafis anak jalanan di Kota Mojokerto setiap tahun semakin meningkat. Uniknya, rata - rata mereka berasal dari luar kota Mojokerto.

Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024

Kepala Dinsos Kota Mojokerto, Sri Mudjiwati mengatakan, kalau tiap tahun anjal makin bertambah, meski tidak signifikan. "Untuk tahun 2014 mencapai hampir 100 an sedangkan untuk tahun ini sudah seratus lebih. Dari jumlah itu 80 persen berasal dari luar kota," urainya.

Mantan Dirut RSUD dr Wahidin ini mengungkapkan jumlah ratusan anjal pada tahun 2014 ada 70 anjal asli Mojokerto, sedangkan tahun ini ada 75 Anjal. "Sebagian dari mereka di bawah pembinaan kita. Mereka ditampung di rumah singgah," paparnya.

Mudjiwati memaparkan pihaknya berupaya mengentas kehidupan anjal ini melalui berbagai cara, salah satunya dengan pemberian konseling.

Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah

Dalam tahun ini, Dinsos juga berupaya menuntaskan pembangunan panti jompo. Untuk menampung 99 lansia itu satker ini menganggarkan pembangunan sebesar Rp 1 miliar. Diharapkan, proyek tersebut selesai akhir tahun ini dan digunakan menampung lansia miskin yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO