6 korban pemotongan dana PKH saat mengadu ke Kantor Lira.
"Saat mau mencairkan, kartunya diambil langsung oleh sang ketua kelompok. Mereka lantas memberikan uangnya pada saya dan itu pun bervariatif, kadang Rp 500 ribu dan pernah juga memberikan senilai Rp 200 hingga Rp 300 ribu tiap bulan," akuinya.
Terungkapnya kasus pemotongan bantuan PKH itu berawal saat Sumina membawa buku tabungannya ke Bank BNI KCP Probolinggo untuk melihat langsung rekening korannya. Dirinya kaget, karena yang ia lihat tidak sama dengan apa yang ia terima tiap bulannya.
"Kalau ditotal ada sekitar Rp 3,7 juta uang yang hilang di rekening saya. Berarti tiap bulan yang diberikan ke saya tidak sama dengan apa yang ada di buku tabungan," tukasnya.
Menanggapi kasus pemotongan dana bantuan PKH tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo Achmad Arif mempersilakan kasus pemotongan itu untuk dilaporkan ke polisi.
"Ndak apa-apa. Silakan saja dilaporkan. Yang jelas, pemotongan bantuan itu tidak diperbolehkan," ujar Achmad Arif singkat kepada BANGSAONLINE.com, saat dikonfirmasi via telepon genggamnya. (ndi/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
