Dampak Rembesan Tambak Udang, 8 Hektare Lahan Produktif Petani Tercemar

Dampak Rembesan Tambak Udang, 8 Hektare Lahan Produktif Petani Tercemar Sejumlah petani saat menyaksikan lahannya rusak parah, tercemar tambak udang.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 15 Petani yang berada di Desa Karanganyar dan Desa Pondok Kelor, Kecamatan Paiton, Kabupaten , mengeluhkan soal keberadaan tambak udang milik PT Tanjung Windu. Pasalnya, tambak tersebut menyebabkan lahan produktif mereka menjadi rusak parah dan tercemar.

Terdapat 8 hektare lahan petani yang terkontaminasi rembesan tambak udang, dengan rincian 5 hektare di Desa Karanganyar dan 3 Hektare di Desa Pondok Kelor.

Salah satu petani, Ayat, memprotes keberadaan tambak udang yang membuat lahannya tercemar air garam. Sehingga, berdampak terhadap kesuburan lahannya.

"Sawah saya saat ini sudah tidak produktif lagi. Ini gara-gara keberadaan tambak udang yang melakukan perluasan. Sehingga, berdampak terhadap lahan saya. Biasanya, tiap tahun saya tanami tanaman jagung, padi dan tembakau. Namun, sekarang tidak bagus lagi alias rusak," ujar pemilik lahan dari Desa Pondok Kelor, Minggu (10/10).

Ia mencontohkan pada tanaman tembakau yang ditanamnya saat ini. Meskipun sudah berumur 5 bulan, pertumbuhan tanaman tembakau itu tetap kerdil atau tidak tumbuk baik.

"Ada sekitar 9.000 pohon tembakau yang saya tanam tahun ini. Meskipun, sudah berumur 5 bulan, tapi tetap saja kerdil. Padahal, tanaman tembakau hanya berumur 3-4 bulan sudah siap panen. Kenyataannya, tanaman saya hanya tumbuh kerdil. Ini jelas gara-gara keberadaan tambak udang ini," paparnya.

Terkait hal tersebut, Ayat telah melaporkannya ke pemerintah desa dan pemilik tambak udang. Namun, hasilnya nihil, karena tak pernah diindahkan. 

"Sampai saat ini, tidak ada kejelasan. Padahal, sebelum adanya tambak udang, lahan saya sangat produktif dengan hasil panen melimpah," kata Ayat.

Sementara itu, Ketua Perempuan Tani HKTI Jawa Timur, Lia Iftifhama, saat meninjau lahan petani mengatakan kalau dirinya sudah berkeliling Jawa Timur untuk melihat lahan pertanian. Namun baru kali ini, ia melihat lahan pertanian yang terkena dampak dari tambak udang.

"Baru kali ini, ada lahan kayak gini. Tidak hanya menimbulkan dampak lingkungan terhadap tanaman. Tetapi, ada bau menyengat yang ditimbulkan di sini," kata Lia.

Ia berjanji akan memfasilitasi kasus itu, sehingga keluhan yang dialami petani dapat diselesaikan dengan arif dan bijak. "Mudah-mudahan nantinya, ada penyelesaian dan didengar dengan pihak terkait di sini," ucap Lia.

Pemilik dan pengelola tambak udang PT Tanjung Windu, Iwan saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.COM, mengaku jika pihaknya sudah menanggapi keluhan petani dengan melibatkan pemerintah desa setempat.

"Sudah kami respons dengan melibatkan pemerintah desa setempat," tulisnya melalui pesan singkat. (ndi/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO