BLITAR, ANGSAONLINE.com - Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Blitar mencapai 55,8 persen. Artinya ada 536.918 warga di atas usia 12 tahun yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Namun, jumlah capaian vaksinasi ini dinilai masih jauh dari target. Hal ini diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Endah Woro Utami.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Blitar Dihentikan, Berikut Penyebabnya
Dia menjelaskan, jika dilihat dari lokasi vaksinasi hanya ada 48 persen yang melakukan vaksinasi di wilayah Kabupaten Blitar. Namun jika dilihat dari KTP, warga yang sudah vaksin mencapai 55,8 persen.
"Yang vaksinnya di Kabupaten Blitar untuk dosis pertama itu baru 48 persen. Namun kalau berdasarkan KTP sudah 55,8 persen. Selisih angka ini kemungkinan karena ada warga Kabupaten Blitar yang ikut vaksinasi di daerah lain," ujar Woro, Minggu (17/10).
Sementara untuk vaksinasi lansia Kabupaten Blitar baru mencapai 23,57 persen. Padahal untuk bisa melaju ke Level 1 dan pemberlakuan kenormalan baru, minimal vaksinasi lansia harus menyentuh angka 60 persen.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Polres Blitar Tanam Jagung di Lahan Kosong
"Untuk lansia kita masih harus kerja keras. Karena belum mencapai separuh dari target sebanyak 60 persen," tegasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa belum tercapainya target vaksinasi salah satunya karena banyak masyarakat yang pilih-pilih vaksin. Kebanyakan warga memilih untuk menggunakan vaksin Sinovac. Sementara ketersediaan vaksin Sinovac masih terbatas.
"Warga biasanya menghindari vaksin AstraZeneca karena takut dengan Kejadian Pasca Imunisasi (KIPI). Padahal kasus KIPI itu tidak akan terjadi kepada semua orang. Kita upayakan door to door utamanya untuk lansia. Namun memang kalau untuk di Kabupaten Blitar sedikit berat. Karena medan yang sulit serta luasan wilayah," pungkasnya.
Baca Juga: Sekda Izul Marom Pimpin Apel Peringatan Bulan Bhakti Karang Taruna Kabupaten Blitar
Dikatakan Woro, selain dengan menggencarkan vaksinasi, Pemkab Blitar juga tidak kenal lelah untuk melakukan imbauan kepada masyarakat mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan (prokes). Mulai dari memakai masker secara benar, mencuci tangan, serta menjaga jarak. Imbauan ini dilakukan dengan melibatkan aparat pemerintah desa serta tokoh masyarakat. (tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News