PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - PCNU Kabupaten Pamekasan menggelar Pengajian Akbar Peringatan Hari Santri Nasional 2021 dan pelantikan pengurus masa khidmat 2021-2026, di Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Sabtu (16/10/2021) malam.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam yang didampingi Sekretaris Daerah Totok Hartono, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama sejumlah pejabat lain di lingkungan Pemkab Pamekasan.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
Dalam sambutannya, Bupati Baddrut Tamam menyampaikan sejumlah program prioritas Pemkab Pamekasan mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan reformasi birokrasi. Menurutnya, program-program prioritas demi kemaslahatan umat dengan semangat Nahdlatul Ulama.
"Pemkab Pamekasan harus mendukung program NU. Saya bersama jajaran pejabat bersyukur dan bahagia karena malam ini bisa hadir di acara ini," katanya.
Pihaknya juga senantiasa mendorong atmosfer Aswaja Annahdliyah di daerahnya melalui program prioritas tersebut. Seperti beasiswa santri yang telah berjalan dalam dua tahun terakhir bekerja sama dengan puluhan pesantren mitra di Kabupaten Pamekasan.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
"Harapannya, model pendidikan Annahdliyah bisa menjadi bagian model yang bisa dicontoh oleh pondok pesantren lain. Di sisi lain kita menyiapkan kader NU. Kita juga kerja sama dengan polda agar anak-anak santri bisa menjadi polisi," tandasnya.
(Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar saat memberikan tausiyah)
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa
Untuk di bidang ekonomi, Pemkab Pamekasan punya program wirausaha baru (WUB) untuk mewujudkan pengusaha lokal dari desa-desa di Kabupaten Pamekasan. Demikian juga dengan program prioritas lainnya bisa bermanfaat untuk masyarakat.
"Abdhina sebagai bupati hanya alat perjuangan dan pengabdian, tidak lebih dari itu. Jadi tidak perlu dipertahankan mati-matian. Yang perlu diperjuangkan mati-matian bagaimana atmosfer amaliyah diniyah annahdliyah hidup di kabupaten ini," tegasnya.
"Bagaimana anak-anak muda penerus perjuangan disuguhkan dengan suguhan Islam yang ramah bukan yang marah, dan Islam yang merangkul, bukan yang memukul," pungkas Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Baca Juga: Tegaskan Tetap Banom NU, Pengurus Cabang Jatman Tuban Dukung Penuh Kongres XIII Pusat di Boyolali
Tampak pula dalam acara tersebut, Rais Aam PBNU sekaligus Ketua MUI KH. Miftahul Akhyar, Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar, Pengasuh Pondok Pesantren Panyepen RKH Mudatsir Badruddin, Pengasuh Ponpes Matsaratul Huda KH. Kholilurrahman, dan kiai-kiai NU lainnya. (pmk1/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News