Abu menambahkan, Kota Kediri adalah kota dagang dengan potensi ekonomi yang sangat luar biasa. Sehingga hal ini harus dipahami dan dikembangkan bersama-sama.
“Kita punya kota walaupun kecil tapi alhamdulillah sangat luar biasa dan patut kita syukuri serta kita isi bersama-sama. Saya dan teman-teman di Pemerintah Kota Kediri berharap koperasi di Kota Kediri ini besar dan berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang kita tetapkan bersama-sama,” tambahnya.
Muriati (68), warga RT 21 RW 7 Kelurahan Mojoroto yang merupakan salah satu penerima bantuan menceritakan dampak Covid-19 juga berimbas pada penghasilannya sebagai pedagang. Muriati yang kesehariannya berjualan jagung bakar di kawasan Sekartaji mengaku omzet jualannya menurun hingga 70 persen semenjak adanya pandemi Covid-19.
Jika biasanya ia bisa mengantongi Rp 150 ribu sehari, kini setiap harinya ia hanya mendapat Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu dikarenakan sepinya pengunjung. “Alhamdulillah dikasih rezeki, semoga Covid-nya segera hilang dan jualan saya bisa lancar,” harapnya.
Mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19, pemberian bantuan dipusatkan di tiga tempat dengan waktu yang berbeda yaitu di Kantor Dekopinda Kota Kediri, Kantor Kelurahan Pesantren, dan Kantor Kelurahan Setono Pande.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Ketua Dekopinda Kota Kediri Firdaus, Kepala Dinas Koperasi dan UMTK Bambang Priyambodo, Kepala Bagian Pemerintahan, serta Camat Mojoroto Bambang Tri Lasmono. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News