
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Aplikasi penunjuk arah Google Maps banyak digunakan untuk mendapatkan arahan detail dari suatu lokasi. Banyak yang memanfaatkan aplikasi ini untuk mempermudah mencari jalan terdekat sebuah lokasi yang hendak dituju.
Banyak yang terbantu dengan aplikasi ini. Alamat atau lokasi dapat ditemukan dengan mudah hanya dengan mengikuti arahan dan petunjuk Google Maps.
Baca Juga: Perguruan Silat di Blitar Diminta Evaluasi Penerimaan Anggota, Imbas Pesilat Edarkan Dobel L
Namun, tak demikian yang dialami pengemudi di Blitar ini. Saat mengikuti arah yang ditunjukkan Google Maps, mobil pikap yang dikemudikannya justru nyaris terperosok ke sungai, Rabu (3/10/2021).
Diduga mobil pikap tersebut tanpa sengaja masuk ke sebuah jembatan bambu yang menghubungkan dua dusun di Desa/Kecamatan Doko Kabupaten Blitar, saat mengikuti petunjuk Google Maps.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Jembatan bambu diduga tak mampu menahan beban kendaraan sehingga langsung ambruk saat pikap melintas.
Baca Juga: Pasutri di Blitar Tewas Dihantam Bus Pariwisata
Beruntung mobil pikap tak sampai jatuh ke sungai.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat warga setempat membantu pengemudi yang merupakan warga Kecamatan Wlingi mengevakuasi mobil pikap.
Tak hanya lelaki, para wanita pun terlihat ikut menarik mobil pikap menggunakan tali tambang. Setelah upaya keras yang dilakukan warga, pikap berhasil dievakuasi.
Baca Juga: 11 Orang Diamankan Buntut Kericuhan Konvoi Pesilat di Blitar
Selain kerusakan jembatan bambu yang merupakan bekas kandang ayam, tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kapolsek Doko AKP Anik Sri Utariani mengatakan, jembatan tersebut memang merupakan jalur alternatif. Biasanya hanya kendaraan roda dua yang melewati jembatan tersebut.
Jembatan bambu itu tidak akan mampu menahan beban mobil, apalagi mobil tersebut membawa muatan kayu bakar.
Baca Juga: 2 Penambang Pasir Tradisional Tertimbun Longsor di Blitar, Satu Tewas
"Itu memang jalur alternatif, hanya untuk kendaraan roda dua. Sebenarnya ada jalan yang lebih besar untuk dilewati mobil, tapi Google Maps mengarahkan sopir ke jalan alternatif itu," ujar Anik saat dikonfirmasi.
Dia menambahkan, pengemudi atas nama Okky (35) tidak memahami medan sehingga dia menggunakan bantuan Google Maps. Saat melintas, kondisinya juga sedang hujan deras sehingga sulit untuk bertanya kepada warga sekitar.
"Mobil pikap itu mengangkut kayu bakar. Rencananya akan diantar ke rumah Karno, warga Desa Doko," pungkasnya. (ina/rev)
Baca Juga: Petugas Lapas Blitar Gagalkan Penyelundupan Dobel L
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News