Menurut dia, selain aliran sungai yang dinormalisasi, saluran inlet yang ada di Kota Kediri juga dibersihkan secara rutin. Karena saluran inlet yang tersumbat akar dan batang pohon penghijauan juga menjadi salah satu faktor penyebab adanya “antrean” debit air di permukaan jalan.
Mengenai hal tersebut, lanjut Endang, Dinas PUPR akan bersinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri untuk penanganan akar dan batang pohon tersebut.
Kepala DLHKP Anang Kurniawan, mengatakan bahwa pihaknya akan mengecek terlebih dahulu kondisi pohon di sekitar lokasi. "Jangan sampai ketika kita potong pohon yang menyumbat ini, menjadikan sekitar lokasi gersang,” ujar Anang Kurniawan.
Bahkan, jika masih memungkinkan, DLHKP akan menaman pohon muda terlebih dahulu sebagai pengganti pohon yang akan dipotong bawah.
Sementara Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menuturkan bahwa saat ini berbagai upaya dilakukan agar kondisi Kota Kediri lebih siap menghadapi puncak rentetan bencana hidrometeorologi.
“Mengambil pelajaran dari musim penghujan sebelumnya, Pemkot Kediri melakukan berbagai langkah antisipasi dan persiapan mitigasi bencana. Seperti halnya genangan yang ada di beberapa titik di Kota Kediri. Selain itu, saya juga berharap masyarakat Kota Kediri turut menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Mas Abu, sapaan Wali Kota Kediri itu. (uji)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News