SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Tim Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Sidoarjo menerbitkan hasil capaian kinerja selama setahun terakhir. Alhasil, sebanyak 43,40 hektare dari jumlah total target secara nasional yakni 39,85 hektare di Kabupaten Sidoarjo bebas tanpa kumuh.
Koordinator Kota (Korkot) Kotaku Sidoarjo, Prasetya, mengatakan bahwa progres pencapaian kinerja dalam kurun waktu setahun terakhir ini tidak lepas dari kerja sama tim dan berbagai pihak di lingkungan Kota Delta, terutama dalam menjadikan Kabupaten Sidoarjo bebas dari kawasan kumuh.
"Alhamdulillah, target secara nasional sudah terpenuhi. Bahkan lebih," ujarnya, Selasa (30/11).
Ia memaparkan, pemerintah melalui Kementerian PUPR menargetkan 10 ribu hektare bebas kumuh di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Sedangkan, Kabupaten Sidoarjo hingga saat ini sudah berhasil menyelesaikan dari jumlah target yang diberikan pemerintah.
"Sidoarjo, ada 7 desa yang masuk dalam kategori pengurangan kawasan kumuh tahun ini. Seperti di Desa Kemangsen (Balongbendo), Seruni (Gedangan), Banjar Kemuning, dan Segoro Tambak (Sedati), Kloposepuluh (Sukodono), Ngingas dan Tambakrejo (Waru)," paparnya.
Prasetya merinci, Desa Kemangsen (Balongbendo) memiliki luasan kumuh sekitar 3,9 hektare, Seruni (Gedangan) 3,5 hektare, Banjar Kemuning 5,2 hektare, dan Segoro Tambak (Sedati) 1,82 hektare, Kloposepuluh (Sukodono) 12,24 hektare, Ngingas 9,78 hektare, dan Tambakrejo (Waru) 2,71 hektare, dengan jumlah total mencapai 39,85 hektare.
Berdasarkan SK yang dikeluarkan Bupati Sidoarjo, NO. 188/311/438.1.1.3/2021, ada sebanyak 276,62 hektare di 289 desa/kelurahan, 15 Kecamatan se-Sidoarjo masuk dalam kawasan kumuh. "Kalau berdasarkan SK Bupati, sampai hari ini masih tersisa 233 hektare dari 276 hektare yang masih masuk kategori kawasan kumuh," kata Prasetya.