BLITAR, BANGSAONLINE.com - Empat orang di Blitar harus dilarikan ke rumah sakit setelah dipatok ular. Keempatnya dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Kabupaten Blitar untuk mendapatkan perawatan.
Humas RSUD Ngudi Waluyo, Mustiko, mengatakan data empat pasien yang masuk rumah sakit karena dipatok ular tersebut berdasarkan catatan yang ada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama bulan November 2021.
BACA JUGA:
- Dilaporkan Hilang Tiga Hari Lalu, Nenek di Blitar Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Brantas
- Kantor Imigrasi Blitar Deportasi Gadis Berkewarganegaraan Ganda ke Singapura
- Bocah 5 Tahun Hanyut Terbawa Arus Parit saat Hujan Deras Mengguyur Kota Blitar
- 3 Ribu Ayam Mati Terpanggang Usai Kebakaran Melanda Kandang di Blitar
Dari empat orang yang masuk rumah sakit karena dipatok ular itu, tiga di antaranya sudah pulang atas permintaan sendiri (APS). Sementara satu orang lagi masih menjalani observasi di IGD.
"Selama bulan November, sejumlah 4 kasus," ujar Mustiko, Rabu (1/12/2021).
Dia menjelaskan, dari 4 orang itu, 3 adalah laki-laki dan 1 orang perempuan. "Satu orang perempuan baru masuk tadi dan saat ini sedang dalam perawatan di IGD untuk diobservasi," imbuhnya.
Kasus gigitan ular menghebohkan warga Blitar setelah seorang anggota polisi Aipda Faturrahman dilaporkan meninggal dunia karena dipatok ular Viper Hijau atau biasa disebut ular Gadung Luwuk. Warga Desa Wonorejo Srengat itu digigit ular dengan ciri fisik berwarna hijau dengan ekor merah itu di pergelangan tangan pada Jumat (26/11/2021) lalu.
Klik Berita Selanjutnya