Ritual Fang Sheng, Young Buddhist Association Lepas Ribuan Satwa Terancam Dibunuh di Wisata Mangrove

Ritual Fang Sheng, Young Buddhist Association Lepas Ribuan Satwa Terancam Dibunuh di Wisata Mangrove Young Budhhist Association bersama Ecoton melepaskan ribuan jenis ikan di Wisata Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (04/12).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Young Buddhist Association bersama Ecoton melepaskan ribuan jenis ikan di Wisata Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (04/12). Hal ini dilakukan demi menjaga ekosistem hayati, khususnya di kawasan mangrove terbesar di pulau Jawa dan juga untuk melestarikan yang merupakan salah satu tradisi agama .

Mereka juga menggandeng sejumlah elemen masyarakat lainnya, mulai dari Gusdurian Peduli hingga Roemah Bhinneka. Secara beriringan, para muda-mudi Buddhis bersama berbagai elemen masyarakat itu menaiki kapal nelayan setempat untuk melepaskan ribuan ikan ke muara Mangrove Gunung Anyar.

Salah satu panitia Fangsheng dari Young Budhhist Association, Billy Lukito Joeswanto, menjelaskan bahwa ribuan satwa air yang dilepas itu di antaranya ikan nila, patin, bawal, gabus, bulus, biawak, dan . Satwa ini didapatkan dan dibeli dari tambak, supplier dari berbagai supermarket, dan restoran-restoran yang ada di Kota Surabaya dan sekitarnya.

"Total donasi dari 72 donatur mengumpulkan 200 kilogram ikan nila, 200 kilogram ikan patin, 100 kilogram ikan bawal, 241 ekor biawak, 150 ekor bulus, dan 500 ekor . Pada saat pelepasan, kami bersama Bhante Nyana Dharmamaitri Mahathera untuk memanjatkan doa bersama, agar semua satwa diberkati karena sudah terjalin jodoh dengan para peserta yang memiliki niat mulia untuk ingin melepas mereka sesuai dengan ekosistem yang sudah tervalidasi oleh pihak Ecoton," kata Billy.

Ia meyakini bahwa ikan-ikan yang akan disembelih dan dikonsumsi itu sangat menderita. Makanya, dibebaskan ke lingkungan habitatnya. Tujuannya, agar ikan ini bisa melanjutkan hidup, berkembang biak dan memberi banyak manfaat kepada alam. Kegiatan ini merupakan salah satu ritual Agama yang dikenal dengan melepaskan makhluk hidup kembali ke alam bebas atau ke habitat aslinya.

"Ritual ini dalam agama kami dikenal dengan , yaitu kegiatan melepaskan satwa yang terancam terbunuh ke alam bebas agar kita sebagai manusia terhindar dari mara bahaya dan mendapatkan kebaikan karena menolong mahkluk yang menderita," ujarnya.

Klik Berita Selanjutnya

Lihat juga video 'Belajar dari Kisah Nabi Isa, Warga di Sumenep Doa Bersama Tiup Kepala Kambing':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO