SITUBONDO (BangsaOnline) - Keberadaan Pasar Desa yang memadai menjadi alternatif untuk mengurangi terjadinya kesenjangan dalam mempercepat tumbuh kembangnya perekonomian di desa. Hal tersebut disampaikan Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto, SH saat mendampingi Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Ir Emilia Suhaimi, MM dalam acara peresmian Pasar Syariah Al Barokah di Desa mlandingan Kulon Kecamatan Mlandingan yang di danai dari program kementerian Koperasi dan UKM, Kamis (26/3).
"Pembanguanan pasar-pasar desa ini merupakan upaya mengurangi kesenjangan yang pada akhirnya menciptakan semakin banyak masyarakat kita bisa merasakan pembangunan khususnya fasilitas yang selama ini sangat dibutuhkan dalam mempercepat tumbuh kembangnya perekonomian di wilayah," kata Dadang.
Baca Juga: Program Sehati Bung Karna, Kepala Desa Curah Tatal Ingin Keberlanjutan
Dadang menekankan bahwa pertumbuhan yang tinggi haruslah diikuti dengan adanya pemerataan sehingga peningkatan kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Hal tersebut, kata Dadang yang saat ini di tergetkan oleh pemerintah kabupaten untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara merata.
"Harapannya supaya memiliki sarana untuk berkembang dan sasarannya jelas, karena UKM adalah masyarakat kecil menengah. Maka tentu apa yang disebut selama ini dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus diikuti dengan pemerataan, itu adalah sebuah konsep atau rumus untuk menunjukkan pertumbuhan ekonomi, itu ada dampak keberhasilan bagi asyarakat dan ini bisa diukur apakah nanti angka kemisinan berkurang. Apabila nanti angka kemiskinan betul-betul berkurang sebagaimana yang terus kita targetkan berarti pembangunan pasar desa seperti ini dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat kecil," tegas Dadang.
Sementara, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Ir Emilia Suhaimi, MM mengatakan, pasar yang saat ini diresmikan merupakan program pembangunan dari kemeterian Koperasi dan UKM tahun anggaran 2014. Menurutnya, karena semua program bansos sempat dihentikan sementara, karena momentum pemilu sehingga pembangunan Pasar Desa Mlandingan yang masuk anggaran tahun 2004 tersebut baru selesai dan diresmikan tahun 2015. Namun menurutnya, hal tersebut tidak menyalahi aturan dan ketentuan program bansos di kementerian.
Baca Juga: Komitmen Jadi Rujukan di Wilayah Barat, RSUD Besuki Bangun CSSD dan Belanja Alat Medis
Senada dengan Dadang, Emilia mengatakan, dengan dibangunnya Pasar desa di Mlandingan Kulon ini diharapkan dapat menjadi stimulan dalam pertumbuhan perekonomian daerah yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Diharapkan dengan dibangunnya pasar-pasar tradisional yang menjadi penampung pertama dari hasil pertanian dan peternakan masyarakat sehingga bisa meningkatkan perekonomian dan pertumbuhan ekonomi daerah. Karena pertumbuhan ekonomi meningkat berarti penciptaan lapangan kerja bertambah, orang nganggur berkurang, kemiskinan berkurang, artinya teorinya kan kesejahteraan meningkat, itu yang kita harapkan," lanjut Emilia.
Emilia berjanji, akan melakukan koordinasi lebih lanjut terkait rencana pembangunan pasar yang memadai pada pusat second city yang menjadi salah satu prioritas program Pemerintah daerah.
Baca Juga: Festival Kopi dan Tembakau 2024 di Situbondo, Perusahaan Asal Malang Transaksi Tembakau Besuki
"Tadi saya dengar dari Pak Bupati, Situbondo menerapkan second city. Kami dipusat tentu akan berkoordinasi nanti, karena itu pasarnya bukan pasar desa ya, karena pasar besar nanti kementerian perdagangan yang akan turun dengan anggaran yang lebih besar lagi," jelas Emilia.
Selain dihadiri rombongan dari Kementerian Koperasi dan UKM dan rombongan pejabat Pemkab Situbondo yang mendampingi Bupati, acara peresmian Pasar Syariah Al Barokah di Desa Mlandingan Kulon Kecamatan Mlandingan tersebut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat setempat serta para pedagang pasar setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News