GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik menikahkan 18 pasangan dhuafa di ruang paripurna, Minggu (12/12). Program dari wakil rakyat di Kota Pudak dilatarbelakangi banyaknya anak yang tak bisa mengurus akta kelahiran, maupun kartu keluarga, lantaran orang tuanya belum menikah secara resmi atau tak tercatat oleh negara.
Syaikhu Busiri, Anggota DPRD Gresik sekaligus Founder Omah Dhuafa, bersyukur atas terlaksananya kegiatan ini. Ia mengungkapkan, pasangan dhuafa yang menikah kali ini merupakan hasil pencarian pihaknya ke desa-desa, yang dilakukan mulai bulan November 2020.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Hasilnya, ada 34 pasangan daftar. Karena banyak yang kurang kelengkapan, selama 1 tahun hanya 18 pasangan yang bisa dinikahkan. Namun, dari 18 pasangan itu satu pasangan belum satu tahun melahirkan, satu pasangan kena kasus hukum dan tak bisa dihadirkan. Sehingga 16 pasangan yang hadir di DPRD," paparnya
Ia berterima kasih kepada Ketua DPRD Gresik atas bantuannya terkait kegiatan tersebut. Selain itu, lanjut Syaikhu, program ini juga mendapat dukungan dari Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), beserta jajarannya.
"Kegiatan ini juga atas bantuan Pak Bupati yang meminta dispendukcapil untuk membantu terselenggaranya kegiatan DPRD mantu. Juga Plt Sekwan Sutarmo, dan semua pegawai," tuturnya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Sementara itu, Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir, mengaku tak pernah berpikir jika dewan akan melaksanakan nikah massal. Ia pun bersyukur lantaran gedung dewan ini akhirnya bisa digunakan untuk agenda yang membahagiakan itu.
"Gedung DPRD ini disebut rumah rakyat, yang kita pakai sehari-hari untuk kepentingan rakyat. Nikah massal ini bukti gedung DPRD adalah rumah rakyat," katanya.
Ia juga berterima kasih kepada bupati dan jajarannya beserta Founder Omah Dhuafa atas terselenggaranya kegiatan DPRD Gresik Mantu ini. Menurut dia, program ini untuk membantu masyarakat dhuafa.
Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik
"Terima kasih Pak Bupati yang mengintruksikan kepada OPD terkait untuk membantu kegiatan DPRD mantu. Alhamdulillah, 18 pasangan suami istri sudah sah, semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah, warahmah," urai Qodir.
Sedangkan Bupati Gresik berharap, Omah Dhuafa bisa melahirkan orang-orang yang luar biasa, dan bisa terus membantu masyarakat yang membutuhkan. Ia juga mendoakan belasan pasangan dhuafa yang baru menikah agar memiliki anak yang berbakti kepada orangtua dan rajin beribadah.
"Pasangan yang sudah menikah resmi, saya doakan menjadi keluarga sakinah, mawadah, warahmah, memiliki anak sholeh-sholehah," kata Gus Yani.
Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Lantik Wahidatul Husnah sebagai Anggota PAW Periode 2024-2029
Menurutnya, menikah itu memiliki 2 prinsip. Pertama, sama-sama aqidah karena banyak pasangan kini yang menginginkan nikah beda aqidah (muslim dan non-muslim). Lalu, tidak menikahi orang-orang dalam kategori mahram (tak boleh dinikahi).
Ia lalu memaparkan resep pernikahan yang bahagia, yakni bebas dalam memilih jodoh dan selalu melihat pasangan dalam kacamata positif.
"Laki-laki pilih pasangan, gemuk atau kurus sesuai keinginan. Begitu juga perempuan, ada yang pilih laki-laki dukur (tinggi), atau pendek. Jika ingin bahagia rumah tangga jangan melihat kekurangan. Masio kasinen (terlalu asin) makanannya ya dihabiskan. Kepedasan ya dihabiskan. Bilang enak. Begitu seterusnya," tuturnya.
Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Minta TAPD Tak Sodorkan Draft KUA PPAS yang Belum Rampung
DPRD Gresik Mantu juga dihadiri oleh Kemenag Gresik, Markus; Ketua Komisi I DPRD Gresik, Jumanto; Pelaksana tugas (Plt) Seketariat Dewan, Sutarmo; Camat Gresik, Agung Endro Dwi Setyo Utomo; dan sejumlah perwakilan OPD di lingkungan Pemkab Gresik, serta beberapa pejabat Forkopimda Gresik. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News