MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Dr KH As’ad Said Ali akhirnya membuat pernyataan langsung bersedia dicalonkan sebagai Ketua Umum Tanfidziah PBNU pada Muktamar ke-34 NU di Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel), 23 – 25 Desember 2021.
Pernyataan itu disampaikan kepada HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com, Senin (13/12/2021) malam, di Guest House Institut KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, menyusul desakan para kiai dan pengurus NU dari berbagai daerah yang minta kepastian bahwa Kiai As’ad Said Ali benar-benar bersedia dicalonkan sebagai Ketum PBNU.
Baca Juga: PWNU se-Indonesia Rakor di Surabaya, Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo
Saat menyampaikan pernyatan itu Kiai As’ad Ali didampingi Ketua PWNU Aceh, Teungku Faisal Ali.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Malam ini saya bersama saudara saya, Pak Abu Faisal dari Aceh (Teungku Faisal Ali, Ketua PWNU Aceh-Red) yang datang ke sini untuk menanyakan kepada saya, apakah saya siap dicalonkan sebagai salah satu ketua umum PBNU. Saya mengatakan kepada beliau (Teungku Faisal Ali), bahwa atas keinginan para kiai, misalnya Kiai Asep Saifuddin, Kiai Malik Madani, dan kiai-kiai lain, saya tawaddlu kepada kiai-kiai itu, saya akan ikut serta di dalam proses pemilihan ketua umum PBNU….Wassalamua’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” kata Kiai As’ad Said Ali (tonton juga videonya di TV BANGSA)
Pernyataan Kiai As’ad Ali ini membuat lega dan plong para kiai yang selama ini menginginkan calon alternatif Ketua Umum PBNU, di samping KH Said Aqil Siraj dan KH Yahya Cholil Staquf. Bahkan dukungan terus mengalir kepada Kiai As'ad Ali lantaran menemukan sosok yang tepat dan sejuk di tengah gegap gempita kontroversi kandidat yang lain.
Baca Juga: Raih 53,4 Persen di Pilbup Mojokerto 2024, Pasangan Mubarok Kalahkan Petahana
Seperti diberitakan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, menyatakan bahwa Kiai As’ad Ali bersedia dicalonkan menjadi Ketua Umum PBNU asal dibantu Kiai Asep. Kiai Asep mengaku siap membantu Kiai As’ad Ali.
Bahkan kiai miliarder tapi dermawan itu juga siap membiayai PBNU jika Kiai As’ad Ali terpilih sebagai Ketua Umum PBNU. “Saya tak ingin jadi Ketua Umum PBNU, tapi saya ingin bermanfaat bagi NU,” tegas Kiai Asep yang putra salah kiai salah satu pendiri NU, KH Abdul Chalim Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Tadi malam, HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com kembali mengonfirmasi kepada Kiai Asep soal alasannya mendukung Kiai As’ad. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu mengatakan beberapa alasan kenapa mendukung Kiai As’ad Ali.
“Pertama, beliau ini teguh pendirian yang tak bisa didekte oleh siapa pun, ketika pendirian itu merupakan idealismenya. Tetapi beliau adalah orang terbuka, ketika kemudian ada masukan dari luar yang rasional. Dan sosok ini yang dibutuhkan, bukan sosok bayangan orang. Mohon maaf, bukan sosok yang bisa dibeli,” tegas Kiai Asep.
Kedua, kata Kiai Asep, Kiai As’ad Ali lengkap. “Trahnya jelas, beliau keponakan Kiai Sahal Mahfud. Beliau bisa mengaji karena pernah di Pesantren Krapyak. Beliau doktor. Dulu kuliah di UGM. Kemudian beliau memiliki jaringan sangat luas, jaringan luar negeri. Beliau memahami peta dunia tentang paham-paham. Jadi di negara mana ada paham apa, beliau paham. Dan beliau paham betul tentang Ahlussunnah Waljamaah,” katanya.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
Berdasar alasan-alasan itu, Kiai Asep lalu meminta Kiai As’ad Ali untuk bersedia dicalonkan sebagai Ketua Umum PBNU. “Dan alhamdulillah beliau berkenan untuk maju. Ada persyaratan yang disampaikan kepada saya, yaitu asal dibantu Pak Kiai Asep. Jawaban saya, saya tak ingin jadi pengurus PBNU karena ada garapan khusus bagi saya. Saya ingin mendirikan International University,” tutur Kiai Asep.
Tapi, kata Kiai Asep, “Kalau itu yang menjadi syarat (untuk maju), saya siap membantu. Bantuan saya, antara lain, membiayai PBNU, walaupun tidak seratus persen, seperti saya membiayai Pergunu,” kata Kiai Asep.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Pergunu yang semula tak ada yang mau mengurus, kini di bawah kepemimpinan Kiai Asep, telah dibentuk 34 pengurus wilayah, 514 pengurus cabang, dan 10 ribu pengurus ranting dari 17 ribu ranting seluruh Indonesia. Kini Pergunu jauh lebih solid dan besar dibanding PGRI yang pernah memonopoli organisasi guru pada orde baru.
Karena itu, Kiai Asep mengajak rais dan ketua PWNU dan PCNU seluruh Indonesia untuk mendukung Kiai As’ad Ali. “Mari kita selamatkan NU,” katanya.
Selain Kiai Asep, KH A Malik Madani, Sekjen PBNU 2010-2015, juga meminta Kiai As’ad Ali bersedia maju sebagai Calon Ketua Umum PBNU.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
"Pak As’ad adalah sosok pemimpin yang telah terbukti rela berkorban untuk menghidup-hidupi NU, bukan mencari hidup dan kebesaran dari NU. Orang seperti beliaulah yang layak kita dukung untuk memimpin NU ke depan. Mari kita berikhtiar lahir batin untuk itu," kata Kiai Malik Madani. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News