KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono menginginkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kediri bisa tembus pasar ekspor.
Untuk mewujudkan hal itu, ia meluncurkan Gerai Rumah Inkubasi (Garasi) UMKM yang terletak di Kecamatan Papar, Senin (20/12/2021).
Baca Juga: Peringati HUT Korpri, Pjs Bupati Kediri Dorong ASN Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
"Saya mau dua sampai tiga produk UMKM bisa ekspor," katanya dalam sambutan saat meluncurkan Garasi UMKM didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Iriani Annisa Hanindhito.
Ia menilai ada beberapa komoditas UMKM di Kediri yang bisa masuk pasar ekspor. Salah satunya kopi. Menurutnya, kopi Kediri sudah harus bisa tembus pasar ekspor pada 2023 atau 2024. Selain itu, kerajinan seperti batik dan rajutan, juga ditargetkan mampu menembus pasar ekspor.
"Ini tengah kita siapkan mulai dari sekarang (menuju pasar ekspor)," ungkapnya.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Keberadaan Gerai UMKM, kata bupati, sangat diperlukan bagi pelaku UMKM yang ingin go international. Nantinya, para pelaku akan didampingi dalam hal pengurusan izin, pengemasan produk, sampai pemasaran. Apalagi, saat ini jumlah produk UMKM di Kabupaten Kediri mencapai 8.000.
"Saya ingin ada beberapa titik Gerai UMKM di Kabupaten Kediri, di sini (Papar) salah satu yang pertama, nanti di Pare, kemudian satu lagi sedang kita pikirkan," pungkas bupati yang karib disapa Dhito ini.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri sekaligus Ketua Tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSLP), Dede Sujana, menambahkan bahwa Garasi UMKM akan dikelola oleh tim profesional dari masyarakat sekitar yang dibimbing tim dari OPD terkait, baik itu perekonomian, maupun perdagangan. Dede berharap Garasi UMKM itu dapat berjalan dan meningkatkan kapabilitas UMKM.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
Dalam launching itu juga dilakukan penyerahan bantuan program CSR dari BRI kepada UMKM sebesar Rp405 juta.
Vice Presiden BRI Regional Jatim 2, Agus Wicaksono, mengatakan BRI tidak hanya menyalurkan kredit seperti KUR, namun juga bisa memberikan pinjaman kemitraan.
"Banyak hal yang bisa dilakukan BRI untuk pemberdayaan UMKM. Pelatihan bisa, misal fotografi supaya pedagang dapat memfoto dagangannya sehingga lebih menarik, juga termasuk pengemasan," ujarnya. (uji/mar)
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News