Ia menambahkan, Pemkab Blitar memberi dukungan penuh Program Kotaku. Bahkan dukungan atas program ini telah dibuatkan SK Bupati no.188/334/409.012/KPTS/2016 tentang Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Kabupaten Blitar melalui APBD II Kabupaten Blitar serta APBD I Provinsi Jawa Timur.
“Komitmen kolaborasi pengurangan kumuh permukiman ini terbangun sejak Program Kotaku berjalan di Kabupaten Blitar," imbuh Adi.
Sejak SK bupati dikeluarkan, Program Kotaku baik dari dana bantuan pemerintah untuk masyarakat (BPM) maupun APBD Kabupaten Blitar sejak tahun 2016 telah mampu mengurangi tingkat kekumuhan di Kabupaten Blitar secara makro dari 919,58 Ha menjadi kurang lebih 157 Ha.
Sekadar diketahui, sebelum dimulainya lokakarya secara daring di hari kedua, dilaksanakan peresmian hasil dari kegiatan Program Kotaku di Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro. Adapun yang diresmikan oleh bupati adalah jalan paving 3D dan drainase ramah lingkungan dengan total anggaran Rp 1 miliar.
Dalam kesempatan ini, Bupati Blitar Rini Syarifah, menyampaikan dirinya mendukung penuh hadirnya Program Kotaku di Kabupaten Blitar. Bupati juga menyampaikan apresiasi dengan prestasi BPM Kotaku Kabupaten Blitar yang di tahun 2021 ini mendapat penghargaan sebagai yang terbaik di Jawa Timur.
Di bawah kepemimpinan Heru Purwanto, Kotaku Kabupaten Blitar memang menjadi percontohan pelaksanaan Program Kotaku di Jawa Timur.
“Kegiatan Lokakarya Kotaku yang sudah berjalan ini saya beri apresiasi. Lokakarya ini memberikan wacana dalam penataan pengembangan perumahan kawasan permukiman di Kabupaten Blitar,” pungkas Mak Rini, sapaan Bupati Blitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News