Gus Barra: Dia yang Bukan Saudaramu Seiman, adalah Saudara dalam Kemanusiaan

Gus Barra: Dia yang Bukan Saudaramu Seiman, adalah Saudara dalam Kemanusiaan Gus Barra Ketua GP Ansor dan sebagai Wakil Bupati Mojokerto.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Mojokerto H Muhammad Al Barra sangat menghargai perbedaan agama di wilayah Kabupaten Mojokerto. Dengan menghargai perbedaan, baik agama, suku, ras, kepercayaan, adat istiadat, budaya, maupun hari kebesaran masing-masing agama, akan tercipta rasa persatuan dan kesatuan dalam membangun dan mewujudkan Kabupaten Mojokerto yang maju, adil, dan makmur.

Hal itu disampaikan , sapaan Ketua GP , saat mengunjungi sejumlah gereja dalam rangka monitoring.

Baca Juga: Gus Barra Komitmen Jalankan Pemerintahan Anti-KKN saat Kampanye di Desa Bening

"Seperti halnya pada momen Hari Raya Natal bagi umat kristiani yang jatuh pada hari ini, 25 Desember 2021. Kita harus selalu memberikan toleransi maupun menghargai pada saudara kita yang beragama lain atau merayakan hari besarnya. Saya mengutip kata-kata mutiara dari Imam Sayidina Ali: bila dia bukan saudaramu seagama atau seiman, maka dia adalah saudaramu dalam kemanusiaan. Untuk itu, kehadiran saya saat berkunjung di masing-masing gereja itu, sebagai saudara panjenengan dalam nilai-nilai kemanusiaan," jelas sapaan akrabnya, Sabtu (25/12/2021).

yang juga Wakil Bupati Mojokerto ini mengajak umat muslim untuk menghargai warga non-Muslim dengan semangat keadilan dan kesetaraan dalam hak dan kewajiban, serta sebagai saudara dalam kemanusiaan.

Menurutnya, Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin atau memberikan rahmat bagi seluruh alam dan juga sangat menghargai perbedaan. "Islam adalah agama yang penuh rahmah dan penuh kasih sayang dan saling menghargai. Sedangkan, perbedaan agama yang diterima tanpa perselisihan merupakan rahmat Allah Swt yang membawa kebahagian dan perdamaian serta persatuan dan kesatuan," bebernya.

Baca Juga: Jualannya Diborong Kiai Asep, Pedagang Pasar Pugeran: Kami Setia Coblos Paslon Mubarok

"Kata-kata mutiara dari Imam Syaidina Ali bin Abi Thalib itu, dapat menjadi pegangan setiap individu yang menikmati seteguk air hasil bumi ini, harus menghormati perbedaan dan menjaga persatuan dalam bingkai kebhinekaan. Karena, perbedaan adalah sebuah keniscayaan dan bersaudara antar sesama adalah sebuah keharusan," pungkasnya. (ris/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Borong Melon di Wisata Green House, Gus Barra Berharap Semakin Banyak Agrowisata di Mojokerto':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO