JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Jombang, meninggal dunia sehari usai disuntik vaksin Covid-19. Sebelum meninggal, korban sempat mengalami demam tinggi hingga muntah.
Data yang didapat, bocah tersebut berinisial MBS (12), asal Dusun Bendungrejo, Desa/Kecamatan Jogoroto, Jombang. Dia merupakan siswa kelas 6 SDN Gedangan, Kecamatan Mojowarno.
Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah
Kepala Desa Jogoroto, Sodirin, mengatakan bocah itu mengikuti vaksinasi anak di Puskesmas Mojowarno pada Senin (27/12) pagi. Siswa kelas enam tersebut tiba-tiba mengalami demam dan muntah-muntah pada malam harinya.
"Kemarin itu vaksin, terus jam 12 malam itu muntah-muntah," ujarnya saat ditanya sejumlah wartawan di rumah duka, Selasa (28/12).
Karena kondisinya demam tinggi, anak kedua pasangan Kaswan (50) dan Miyatin (58) itu kemudian dibawa ke Puskesmas Mayangan untuk diperiksakan. Namun sayang, bocah tersebut sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Kejagung Tangani Kasus Dugaan Oknum Jaksa Terima Suap di Jombang
"Jam 4 tadi pagi dibawa orang tuanya ke puskesmas untuk diperiksakan. Tapi tak bisa diselamatkan dan pihak petugas puskesmas menyatakan sudah meninggal dunia. Tadi jam setengah 8 sudah dikuburkan," terangnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Jombang, Haryo Purwono, mengatakan Bayu seharusnya mengikuti vaksinasi anak secara kolektif di SDN Gedangan Mojowarno pada Kamis (23/12) lalu.
Baca Juga: Afvour Watudakon Jombang Meluap, Ratusan Rumah Warga Terendam
Namun dikarenakan Bayu baru saja melakukan khitan seminggu sebelumnya, ia tidak bisa mengikuti vaksin yang digelar di sekolahnya. Akhirnya, korban mengikuti vaksinasi susulan di Puskesmas Mojowarno, Senin (27/12).
"Sebenarnya vaksinnya itu di SD waktu itu. Karena habis khitan dan sebagainya, jadi belum bisa divaksin. Akhirnya divaksin di Puskesmas Mojowarno," jelasnya saat dikonfirmasi wartawan.
(Suasana rumah duka)
Baca Juga: Aplikasikan Teknologi AI, Perumdam Tirta Kencana Jombang Raih Top Digital Awards 2024
Dikatakan Haryo, Bayu disuntik vaksin jenis Pfizer. Sebelum dilakukan penyuntikan, petugas vaksinator Puskesmas Mojowarno terlebih dahulu melakukan screening terhadapnya. Dan hasilnya, ia bisa mengikuti vaksin.
"Screening waktu itu baik semua. Kita gak berani kalau jelek screening-nya," tegasnya.
Dijelaskan, Bayu baru mengalami panas dan muntah ketika malam hari. Ia kemudian dibawa ke Puskesmas Mayangan, Kecamatan Jogoroto dini hari tadi sekira pukul 04:00 WIB. Di puskesmas tersebut, Bayu sudah dinyatakan meninggal oleh petugas kesehatan setempat.
Baca Juga: Isi Masa Tenang, Khofifah Ziarah ke Makam Kiai Wahab Chasbullah dan Kiai Bisri Syansuri di Jombang
"Sampai jam 12 itu muntah. Terus jam 3 pagi muntah, responsnya komunikatif. Jam 5 dibawa ke Puskesmas Mayangan, dalam arti medis sudah tidak ada (meninggal dunia, red)," tutur Haryo.
Atas peristiwa ini, Haryo belum bisa memastikan korban meninggal akibat vaksin yang telah disuntikkan. Menurutnya, Dinkes Jombang saat ini masih mengumpulkan bukti untuk memastikan penyebab kematian Bayu.
"Kita ngumpulkan bukti-bukti dulu, seperti riwayat penyakitnya. Kita cari arahnya ke KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau penyebab lainnya," pungkasnya.
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News