GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah pemuda Desa Sumberejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, menanam pohon pisang dan membentangkan spanduk putih dengan tulisan berwarna merah di tengah jalan.
Salah satu pemuda, Ainul Farodis, mengatakan bahwa aksi itu merupakan bentuk protes warga terhadap pemerintah daerah lantaran tak kunjung memperbaiki jalanan yang rusak di daerahnya.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Penanam pohon pisang di jalan-jalan yang berlubang parah, agar segera diperbaiki oleh pemerintah," ujarnya, Minggu (2/1).
Menurut dia, kerusakan jalan di Desa Sumberejo sudah terjadi selama dua bulan terakhir dan belum ada tanda-tanda hendak diperbaiki hingga saat ini. Belakangan ini, intensitas curah hujan juga semakin memperparah kerusakan jalan.
"Sudah hampir dua bulan kondisinya rusak dan belum diperbaiki, pemerintah terkesan lambat dan kurang perhatian juga," tuturnya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Ia meminta agar pemerintah daerah setempat melakukan perbaikan kerusakan jalan di desanya, dengan harapan agar akses masyarakat yang melintas dapat lebih lancar.
"Kami meminta agar kerusakan jalan segera diperbaiki, dan tidak asal tambal sulam saja," kata Ainul.
Selain menanam pisang, mereka juga membentangkan spanduk berisi protes, serta meletakkan ban bekas di tengah jalan yang berlubang.
Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik
"Tak kiro rumah tanggaku seng rusak, jebule dalane seng rusak (saya kira rumah tanggaku yang rusak ternyata jalannya yang rusak), "Tahune anyar, bupatine anyar, mosok jalane tambah rusak (tahunnya baru, bupatinya baru, masak jalannya tambah rusak)" demikian tulisan dalam spanduk yang dibawa oleh mereka.
Sementara itu, Anggota DPRD Gresik, M. Syahrul Munir, meminta agar pemerintah melalui dinas pekerjaan umum dan tata ruang (DPUTR) segera melakukan perbaikan. Sebagai tindak lanjut, ia mengaku telah berkoordinasi dengan dinas terkait.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Gresik terkait kondisi jalan ini, dan saya meminta agar tim dinas PU segera memperbaiki kerusakan jalan," kata Munir.
Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Lantik Wahidatul Husnah sebagai Anggota PAW Periode 2024-2029
Selama ini, lanjut dia, kerusakan jalan telah memakan banyak korban. Bahkan, dirinya juga sempat melihat langsung tragedi kecelakaan yang dialami pengendara akibat rusaknya jalan.
"Banyak yang jatuh, di depan mata saya sendiri sudah dua orang, itu belum yang lain," ucap Munir.
Menanggapi hal tersebut, Kepala DPUTR Gresik, Achmad Hadi, membenarkan kondisi jalan di Desa Sumberjo yang menghubungkan Desa Betoyo, Kecamatan Manyar, hingga perbatasan Kabupaten Lamongan dengan panjang 4 kilometer (km) itu sebagian rusak.
Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Minta TAPD Tak Sodorkan Draft KUA PPAS yang Belum Rampung
"Ya, kerusakan jalan di Desa Sumberejo segera kami perbaiki," kata Hadi saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com.
Menurut dia, perbaikan jalan di Desa Sumberejo sementara waktu bakal dilakukan dengan cara tambal sulam melalui Unit Reaksi Cepat (URC). Pasalnya, untuk perbaikan jalan dengan beton (cor) terkendala anggaran, karena pengajuan ke pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 tak muncul.
Ia berujar, pada tahun 2020 telah dilakukan perbaikan dengan beton (cor) sepanjang 1,5 km dari anggaran DAK. Kemudian, dilanjutkan pada tahun 2021 sepanjang 1 km juga dari anggaran DAK. Sehingga, tinggal sepanjang 1,5 km yang belum diperbaiki. Sebenarnya tahun ini sudah diajukan ke pemerintah pusat, namun tidak disetujui.
Baca Juga: Pesangon Belum Diberikan Sepenuhnya, Komisi IV DPRD Gresik Mediasi 23 Pensiunan PT Swadaya Graha
"Sementara kita URC untuk memperbaiki kerusakan. Minggu depan awal Januari tahun ini sudah dimulai tambal sulam," pungkasnya. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News