"Yang dipersoalkan warga itu soal banjirnya," kata Syafiudin.
Akibat dari pengerjaan proyek ini, banyak warga yang membuat pagar semen di depan pintu halaman rumahnya. Hal itu dilakukan untuk menghalau air yang meluap ke dalam rumah saat terjadi banjir.
Sementara itu, Kabid DPUPR Kota Probolinggo, Moh Khalik, enggan memberi komentar saat dikonfirmasi wartawan usai pertemuan.
Sedangkan, salah satu pendamping program Kotaku, Samsul Hadi, berharap agar persoalan ini diselesaikan dengan baik.
"Jika ada kendala dari warga, monggo (silakan) dibicarakan dan diselesaikan secara baik-baik. Karena semua ini demi untuk kepentingan masyarakat," ucap Samsul. (ugi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News