MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, menjadi rujukan para tokoh nasional. Mulai dari Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, hingga para menteri telah berkunjung ke pesantren yang didirikan dan diasuh Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., itu.
Kali ini, Ahad (2/1/2021) malam, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkunjung ke pesantren yang memiliki 10.000 santri itu.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
Erick tiba sekitar pukul 19.40 WIB. Ia langsung disambut Kiai Asep Saifuddin Chalim dan para kiai yang datang dari berbagai daerah Jawa Timur.
Sebelum Erick datang, Dahlan Iskan, Menteri BUMN era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga sudah berada di kediaman Kiai Asep. Dahlan Iskan duduk bersama Kiai Asep di tengah-tengah para tokoh dan kiai yang menunggu kehadiran Erick Thohir.
Tampak juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Timur, KH Muhammad Roziqi dan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra (Gus Bara) dan beberapa tokoh politik lokal Mojokerto.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Erick tampak ceria ketika bertemu Dahlan Iskan.
“He...Pak Dahlan ada di sini,” kata Erick riang. Dahlan Iskan yang memakai kopiah hitam berlogo Amanatul Ummah menyambut dengan senyum lebar.
Dahlan Iskan mempersilakan Erick makan. "Datang langsung makan. Mari kita tonton. Karena kita semua sudah makan," canda Dahlan Iskan yang disambut tawa Erick dan para kiai yang memenuhi ruang tamu kediaman Kiai Asep.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Dahlan Iskan memang tampil layaknya santri yang cenderung menghormati tamu. Ketika Erick dan Kiai Asep melangkah mengambil makan, Dahlan Iskan secara refleks memindahkan semua cangkir dan piring bekas makan para kiai yang berserakan di lantai. Terhitung tiga kali bos media itu yang dikenal sebagai wartawan kawakan itu bolak-balik memindahkan cangkir, botol air mineral, dan piring bekas wadah kue.
Akibatnya beberapa gus dan kiai ikut-ikutan memberesi dan memindah piring dan cangkir. Sehingga ketika Erick Thohir dan Kiai Asep kembali ke tempat lesehan, lantai di arena itu sudah bersih dari bekas-bekas makanan dan minuman.
Bahkan sebelum Erick Thohir datang, Dahlan Iskan yang menuangkan minuman sarang burung walet yang disajikan kepada para kiai. Minuman berharga jutaan rupiah itu dibawa oleh Habib Abu Bakar As Segaf untuk para kiai. Terutama untuk Kiai Asep, Erick Thohir dan Dahlan Iskan.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
Dahlan Iskan bahkan menyebut sarang burung walet itu adalah minuman termahal.
"Saya yang bicara," kata Dahlan Iskan sambil menunjukkan jirigen, wadah sarang burung walet itu.
Semula Habib Abu Bakar menuang minuman sarang burung walet itu untuk Dahlan Iskan. Tapi pria asal Takeran Magetan Jawa Timur itu tak mau meminum dengan alasan dingin. Dahlan lantas memberikan secangkir burung walet itu pada seseorang.
Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga
Saat itulah Dahlan Iskan mengambil jirigen berisi sarang burung walet itu. Ia lalu menuangkan ke beberapa cangkir lalu diberikan kepada para kiai.
Usai makan, Kiai Asep mengajak Erick Thohir dan semua kiai naik ke Masjid Raya KH Abadul Chalim. Di masjid itu, Kiai Asep mengimami salat isya’ berjemaah. Erick Thohir dan para kiai bermakmum.
Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan
Usai salat isya’, Kiai Asep langsung memulai acara Istighatsah bertajuk Doa Keselamatan untuk Indonesia itu. Menurut Kiai Asep, acara ini permintaan Erick Thohir.
“Istighatsah dan doa bersama ini permintaan Pak Erick Thohir agar bangsa Indonesia terhindar dari semua bencana dan Covid-19,” kata Kiai Asep.
Erick Thohir tampak khusuk saat mengikuti istighatsah yang dipimpin langsung Kiai Asep.
Baca Juga: Kiai Asep Tebar Keberkahan, Borong Dagangan di Pasar Dinoyo sampai Warga Mantap Pilih Mubarok
Acara dilanjutkan sambutan. Tapi Dahlan Iskan pamit meninggalkan acara lebih dulu.
Gus Bara memberikan sambutan pertama atas nama Ketua Yayasan Amanatul Ummah. Putra pertama Kiai Asep yang baru terpilih sebagai ketua GP Ansor Kabupaten Mojokerto itu membeberkan tentang Amanatul Ummah.
Gus Bara mengatakan bahwa santri Amanatul Ummah berjumlah 10.000 orang. Punya usaha SPPBE, pabrik tahu tempe, air mineral, dan sebagainya.
Baca Juga: Alumni Ponpes Lirboyo di Mojokerto Siap Menangkan Paslon Mubarok
Menurut Gus Bara, pesantren yang didirikan abahnya itu juga telah memiliki Institut KH Abdul Chalim yang juga telah memiliki program S1, S2, dan S3.
Tak hanya itu. “Kita sudah memberikan 1.000 beasiswa,” kata Gus Bara sembari menyebut dua qari’ yang membaca al-Quran adalah mahasiswa dari Institut KH Abdul Chalim.
Giliran Erick Thohir menyampaikan sambutan, ia mengajak para kiai dan santri bangkit, terutama dalam menghadapi Covid-19.
“Saya ingin bertanya dulu, kita bangkit apa rebahan,” tanya Erick Thohir. Para kiai dan santri serentak menjawab bangkit.
Menurut Erick, kini Bangsa Indonesia menghadapi tiga tekanan. Yaitu tentang kesehatan, pasar global, dan digitalisasi. Ia mengajak para santri untuk bergotong royong menghadapi tiga tantangan itu.
Kiai Asep memberikan sambutan pamungkas. Ia menegaskan bahwa dirinya pernah dipanggil Presiden Jokowi ke Istana. Saat itu, kata Kiai Asep, Presiden Jokowi, lewat Pratikno, menawarkan bantuan gedung asrama untuk International University yang akan dirintis Kiai Asep pada 2022 ini.
Namun Kiai Asep mengaku menolak tawaran bentuan itu karena ingin mandiri dalam mengelola pondok pesantren.
Kiai Asep juga sempat menyinggung usaha SPPBE milik Amanatul Ummah yang didirikan sewaktu Ignasius Jonan menjabat menteri ESDM. Menurut Kiai Asep, kuotanya masih kecil dan perlu dikembangkan. Kuncinya tentu ada pada Erick Thohir.
Menurut Kiai Asep, penghasilan SPPBE itu bukan untuk pribadi. “Keuntungannya seratus persen untuk beasiswa para mahasiswa dari luar negeri dan dalam negeri,” tegas Kiai Asep.
Mendengar itu, Erick Thohir langsung menulis catatan di HP-nya. Tampaknya ia sangat memperhatikan tentang pentingnya kuota SPBBE itu dikembangkan.
Acara dilanjutkan doa oleh para kiai secara bergantian. Diantara oleh KH Muhammad Roziqi dan Ketua PCNU Mojokerto, KH Abdul Adzim Alwi. Doa itu dipungkasi oleh Kiai Asep.
Kiai miliarder tapi dermawan itu kemudian mengajak Erick Thohir dan para kiai kembali ke kediamannya. Ia mengajak makan malam.
“Nanti di lantai atas. Tadi kan di lantai bawah,” kata Kiai Asep. Di lantai atas itu hanya Erick Thohir dan beberapa kiai yang boleh masuk. Yang lain, tetap berada di lantai bawah.
Nah, usai acara makan itulah Habib Abu Bakar dari Pasuruan mendorong Erick Thohir maju sebagai Capres berduet dengan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, pada 2024 nanti.
“Kalau ente maju pada 2024 bersama Ganjar, habislah semua,” kata Habib kepada Erick Thohir.
Mendengar itu, Erick Thohir tertawa.
Disaksikan para kiai, Habib Abu Bakar terus mendesak. Tapi Erick Thohir tetap hanya tertawa.
“Gimana apa yang saya sampaikan cocok nggak,” tanya Habib Abu Bakar kepada BANGSAONLINE.com kemudian.
Usai acara, Kiai Asep mengungkapkan bahwa Erick Thohir adalah figur yang disenangi banyak orang. Termasuk para santri. Alasannya, kebijakan yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, termasuk pesantren. Sehingga semakin menumbuhkan jiwa wirausaha para santri.
Selain itu, menurut Kiai Asep, Erick Thohir juga figur yang selalu memikirkan ekonomi rakyat kecil. "Sudah cocok antara apa yang disampaikan dan realisasinya," kata Kiai Asep memuji Erick Thohir yang juga ketua umum Masyarakat Ekonomi Syariah. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News