PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Demo unjuk rasa menolak PPKM darurat di Kota Pasuruan berakhir ricuh. Ratusan anak dan remaja diamankan polisi, untuk kemudian dilakukan swab test antigen. Hal ini membuat orang tua mereka syok.
Seorang ibu salah satu anak yang diamankan tak bisa menahan tangis setelah melihat putranya menjalani proses tes swab antigen, di halaman Mapolres Pasuruan Kota. Sambil duduk bersandar di pagar pengaman gorong-gorong, si ibu meminta anaknya dibebaskan dalam perkara ini.
Namun setelah diberi pengertian oleh polisi, sang ibu tersebut akhirnya mau menunggu sampai anaknya menjalani pemeriksaan. Diketahui, ada sekitar 150-an ABG yang ditangkap polisi karena demo PPKM, Jumat siang kemarin. Mereka kemudian dites swab antigen di halaman mapolres setempat, untuk mengetahui terinfeksi virus corona atau tidak.
Hasilnya, sebanyak 23 pendemo yang rata-rata berumur 12 tahun sampai 20 tahun ini positif corona. 11 remaja di antaranya berasal dari Kabupaten Pasuruan, 11 berasal dari Kota Pasuruan, dan 1 pemuda dari Kabupaten Probolinggo. Ke-23 pemuda ini langsung dibawa ke rumah karantina, disesuaikan dengan alamatnya masing-masing.
Sekadar diketahui, aksi yang digelar ratusan ABG ini dibubarkan polisi karena melanggar prokes di masa PPKM darurat, dan menjurus ke anarkis. Dalam aksinya, massa membakar ban bekas. Mereka juga melempari polisi dan merusak Pos Lantas di Simpang 3 Selagah Kota Pasuruan , karena kecewa dibubarkan.(TIM)
VIDEO TERKAIT