SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Jalan raya di pertokoan kawasan Sasak Ampel Surabaya, Jawa Timur, lengang seperti hutan belantara sejak PPKM Darurat diberlakukan. Ekonomi pun lumpuh. Kini warga kawasan Ampel itu mulai bereaksi dengan memasang bendera putih di depan toko-toko mereka.
“Masyarakat Ampel sudah mengibarkan bendera putih. Menuntut pemerintah Indonesia segera menjawab. Tentang kekebalan anti virus, inflasi. Kami tak dapat bertahan kalau saving, simpanan masyarakat terus tergerus akibat inflasi,” kata salah seorang warga Ampel dalam video yang beredar luas. Pria berperawakan tegap dan tinggi besar itu berjalan sambil menunjukkan beberapa bendera putih yang dipasang di semua toko yang tutup.
BANGSAONLINE.com langsung mengecek ke kawasan tersebut. Ahmad Rifai yang rumahnya di kawasan Jl Masjid Ampel Surabaya menuturkan memang sangat sepi sejak PPKM Darurat diberlakukan.
“Kan dikontrol terus (oleh satpol PP Pemkot Surabaya-Rede),” kata Rifai kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (22/7/2021).
Meski demikian ada satu dua toko yang buka. “Tapi meski buka percuma karena gak ada orang yang beli,” kata Rifai lagi.
Ekonomi memang lumpuh di kawasan Ampel. Terutama di Jalan KH Mas Manshur Sasak yang biasanya ramai siang malam. Padahal kawasan religius itu dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan paling ramai dan padat di kota Surabaya. Siang malam selalu hidup. Penuh hiruk pikuk.
Maklum, di kawasan ini ada makam salah satu Walisongo yaitu Raden Rachmat yang popular dengan Sunan Ampel. Nah, keberadaan makam Sunan Ampel inilah yang membuat kawasan Sasak ini hidup dan ramai siang malam. Banyak para peziarah dari berbagai kota dan kabupaten - baik Jawa maupun luar Jawa - tumplek di makam Sunan Ampel.
Di kawasan ini juga banyak aneka toko berjualan berbagai kebutuhan masyarakat. Selain itu kawasan ini merupakan salah satu pusat kuliner. Bahkan kawasan Sasak juga dekat Pasar Pabean yang terkenal dengan aneka macam ikan.
Namun ekonomi lumpuh total sejak pemerintah pusat memberlakukan PPKM Darurat yang menjadi level 4 hingga 25 Juli 2021.
Kini tampaknya warga Ampel gerah. Mereka ramai-ramai menaikkan bendera putih di depan toko-toko mereka yang tutup.
“Saya menemukan empat toko yang ada bendera merah putihnya,” kata Rifai. Ia juga menemukan beberapa bendera putih tergeletak di tanah. “Kayaknya ada yang mencopot,” tambah Rifai. Namun ia tak tahu siapa yang mencopot. (tim)