
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Maraknya pengendara skuter listrik yang berlalu lalang di jalan raya sekitar Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, akhirnya mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian.
Polisi berencana menindak para pengendara skuter tersebut, jika beroperasi di jalan raya, lantaran dinilai bisa mengganggu lalu lintas dan menyebabkan kecelakaan.
Baca Juga: Peringati Haul ke-76 Tan Malaka di Kediri, Puluhan Pegiat dan Mahasiswa Kirim Doa di Area Makam
Seperti diketahui, dalam dua minggu terakhir banyak pengendara skuter listrik berkeliaran di area Simpang Lima Gumul. Fenomena ini pun viral di media sosial.
Menyikapi hal tersebut, Satlantas Polres Kediri menggelar rapat koordinasi dengan pemilik skuter listrik bersama Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, dan Satpol PP Kabupaten Kediri.
Dari rapat itu, dirumuskan sejumlah kesepakatan. Salah satunya, melarang aktivitas skuter listrik di Jalan Raya Simpang Lima Gumul.
Baca Juga: Dhito Bupati Kediri dan Pramono Gubernur DKI, Anies Baswedan: Historis, Bapak-Anak Dilantik Bareng
Menurut Kasatlantas Polres Kediri AKP Bobby Muhammad Zulfikar, aturan itu demi kenyamanan bersama. "Diperbolehkan melakukan kegiatan menggunakan skuter elektrik, tetapi bukan di area bundaran sekitar Simpang Lima Gumul," jelasnya, Rabu (26/1).
Area lain yang tidak diperbolehkan untuk dilintasi para penyewa skuter listrik adalah jalur depan Polsek Ngasem dan Dishub Kabupaten Kediri.
"Selanjutnya di kaki Simpang Lima Gumul area menuju Kecamatan Pagu, termasuk arah Kediri Kota dan Kecamatan Plosoklaten, tidak boleh dilewati oleh penyewa skuter," terangnya.
Baca Juga: Kembali Jabat Bupati Kediri, Ini Rekam Jejak Kepemimpinan Dhito 4 Tahun Terakhir
Bobby menjelaskan pedoman dan landasan dalam memberikan aturan larangan aktivitas skuter listrik di jalan raya. Yaitu Permenhub Nomor 45 tahun 2020.
"SLG ini kawasan wisata, tetapi perlu diketahui, jika di situ ada jalan perlintasan jalur provinsi. Sehingga skuter listrik tidak boleh melintas di jalan raya," jelasnya.
Apabila nantinya ditemukan pelanggaran oleh pihak penyewa maupun pengelola, polisi akan memberikan sanksi denda atau penjara kurungan selama satu bulan.
Baca Juga: Jadi Korban Tabrak Lari, Santri Ponpes Ploso Kediri Tewas
"Kita akan kenakan Pasal 282 UU Nomor 22 tahun 2009 Juncto 103, di mana kita bisa kenakan kurungan 1 bulan atau denda 250 ribu," tegas Kasatnya.
Sementara, Sabillah Rosadi Adiyatama, Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Kabupaten Kediri menyampaikan jika sejauh ini total ada 10 kelompok pengusaha skuter listrik.
"Masing-masing pengusaha punya hingga 100 skuter listrik. Ini data lama yang kita punya, dan masih banyak lagi. Tentu akan kita sampaikan hasil koordinasi rapat ini," ungkapnya. (uji/rev)
Baca Juga: KPU Kabupaten Kediri Gelar FGD Evaluasi Pilkada 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News