MATARAM, BANGSAONLINE.com – Pagi sekitar pukul 6.00 WITA. Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan rombongan siap meluncur dari rumah dinas Wakil Wali Kota Mataram. Kiai Asep dan rombongan memang bermalam di rumah wakil walikota Mararam Tuan Guru Haji (TGH) Mujiburrahman.
“Saya yang minta agar beliau berkenan menginap di rumah dinas, tidak di hotel,” kata TGH Mujiburrahman.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
Wakil Wali Kota Mataram yang dikenal sebagai pemuka agama itu mengaku ingin tabarrukan dan banyak belajar tentang mendirikan dan mengelola pondok pesantren kepada Kiai Asep Saifuddin Chalim.
Kiai Asep yang ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pegunu) itu memang dikenal sebagai ulama sukses mendirikan dan mengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur.
"Saya pernah ke Amanatul Ummah di Pacet Mojokerto," kata TGH Mujiburrahman. Kini santri Amanatul Ummah mencapat 12.000 orang. Di Pesantren Amanatul Ummah Surabaya sebanyak 2.000 santri, sedang di Amanatul Ummat Pacet Mojoketo sebanyak 10.000 santri.
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
Kiai Asep dan rombongan berada di Nusa Tenggara Barat (NTB) selama tiga hari. Yaitu sejak Jumat (19/2/2022) hingga Ahad (20/2/2022).
Selain melantik PW Pegunu dan 10 PC Pergunu se-Nusa Tenggara Barat (NTB), Kiai Asep juga diundang ceramah ke berbagai pondok pesantren di kawasan Lombok dan Mataram.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
(Inilah para donatur dan relawan yang siap membangun pondok pesantren di tengah kota Mataram. Foto: MMA/BANSAONLINE.COM)
Bahkan Kiai Asep juga diminta menjadi khotib di masjid yang satu kawasan dengan makam ulama besar NTB, TGH Shaleh Hambali Bengkel. Tuan Guru Shaleh Hambali adalah pendiri NU di Lombok sekaligus Rais Syuriah pertama di pulau seribu masjid itu.
Praktis, Kiai Asep dan rombongan menginap di rumah dinas wakil wali kota Mataram yang dikenal sebagai tokoh agama itu tiga hari tiga malam. Maklum, acara Kiai Asep di NTBsangat padat. Selama tiga hari itu Kiai Asep harus menghadiri 9 titik acara. Dalam jarak yang satu dengan lainnya berjauhan.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
Kini Kiai Asep mau meluncur kemana? Pagi itu sang wakil wali kota Mataram TGH Mujiburrahman mengajak Kiai Asep meninjau lokasi yang akan dididirikan pondok pesantren. Letaknya di tengah kota Mataram. Tanahnya seluas 1,5 hektar.
Di lokasi calon pesantren itu ternyata sudah dibangun kolam ikan yang cukup luas. Sementara di pinggir kolam tampak beberapa gazebo berbentuk joglo yang mengitari kolam ikan tersebut.
“Ini (gazebo) nanti kan juga bisa untuk tempat mengaji para santri. Agar ada variasinya. Jadi ada pengajian out doornya," kata TGH Mujiburrahman kepada M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com yang mendampingi Kiai Asep Saifuddin Chalim.
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
Kiai Asep memang tak sendirian. Putra pendiri NU, KH Abdul Chalim, itu ke NTB bersama rombongan.
(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim dan TGH Mujiburrahman melihat kolam ikan di lokasi yang akan dibangun pondok pesantren. Foto: mma/bangsaonline.com)
Baca Juga: Raih 53,4 Persen di Pilbup Mojokerto 2024, Pasangan Mubarok Kalahkan Petahana
Selain Mas’ud Adnan, Kiai Asep juga didampingi Ahmad Zuhri, dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang juga Sekretaris PP Pegunu. Ikut juga Rahmat, mahasiswa Institut KH Abdul Chalim, Pacet Mojokerto yang sehari-harinya jadi ajudan Kiai Asep.
Sang Wakil Wali Kota lalu mempersilakan Kiai Asep naik ke atas gazebo. Kiai Asep pun naik, diikuti TGH Mujiburrahman dan rombongan.
Di atas gazebo yang cukup luas itu Kiai Asep duduk bersila. Rombongan pun lesehan.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Dingin pagi yang masih menyelimuti kota Mataram menjadi sangat nyaman untuk mendiskusikan tentang pesantren yang bakal didirikan. Sambil menikmati teh – sebagian kopi khas Lombok – dan pisang goreng, Kiai Asep dan wakil wali kota Mataram terus berdiskusi tentang rencana pendirian pesantren itu.
“Dibangun dulu saja. Jangan menunggu pembelian tanah lagi,” saran Kiai Asep. Menurut Kiai Asep, membangun harus lebih diutamakan agar proses pengajaran dan pendidikan di pesantren tersebut segera dimulai.
“Kalau bisa tahun depan sudah harus dimulai,” saran Kiai Asep lagi sembari mengaku siap membantu untuk sukses pendirian pesantren tersebut..
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
Saat itu para panitia dan relawan serta donatur yang terlibat dalam proses pendirian pesantren tersebut ikut bergabung.
TGH Mujiburrahman lalu memperkenalkan mereka kepada Kiai Asep. Menurut dia, mereka inilah para donatur yang berjuang untuk susksesnya pesantren tersebut hingga bisa terkumpul uang miliaran rupiah dan bisa membebaskan tanah seluas 1, 5 hektar.
Mereka memang para orang kaya, satu kampung dengan TGH Mujiburrahman. Yaitu kampung Sekarbela Mataram. Kampung ini dikenal sebagai kampung elit di Mataram.
Sekarbela adalah kecamatan yang warganya dikenal sebagai pengrajin emas dan muriara.
Pantauan BANGSAONLINE.com, rumah di kawasan ini banyak yang besar dan megah.
TGH Mujiburrahman bercerita bahwa pesantren yang akan didirikan itu merujuk pada pondok pesantren Dalwa (Darullughah wadda’wah) Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Pesantren Dalwa memiliki ciri khas menitikberatkan pada penguasaan bahasa dan dakwah.
Begitu juga pesantren yang akan didirikan TGH Mujiburrahman. Bakal fokus pada penguasaan bahasa. Hanya saja ditambah kemampuan menghafal al-Quran. Namun, tutur Mujiburrahman, akan banyak lagi materi atau pelajaran lain.
Mujiburrahman mengajak para relawan dan donatur itu untuk melakukan studi banding ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. "Kita akan ke Pacet," kata Mujiburrahman. Kiai Asep pun mempersilakan dengan senang hati. Karena Kiai Asep ingin semua pondok pesantren maju dan berkembang seperti Amanatul Ummah.
Kiai Asep menilai TGH Mujiburrahman dan relawan serta donatur itu beruntung. “Karena panjenengan banyak temannya. Saya dulu sendirian membangun pesantren. Pesantren yang dibangun penjenengan bisa lebih maju dan besar dari tempat saya.,” tutur Kiai Asep memotivasi mereka.
Setelah sekitar satu jam berdiskusi di atas gazebo itu, Kiai Asep kemudian memimpin doa agar proses pembangunan pondok pesantren tersebut segera terealiasi, lancar dan bekembang maju. Semua yang hadir ikut mengamini. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News