KIEV, BANGSAONLINE.com – Perang Rusia dan Ukraina makin sengit. Militer Ukraina mengklaim telah menangkap sekitar 200 tentara Rusia. Persenjataan tentara Rusia itu dikabarkan buruk. Dalam laporan itu dijelaskan bahwa tentara Ukraina mengizinkan para tawanannya itu menelepon orang tuanya
Hal tersebut disampaikan pejabat pertahanan di Kedutaan Ukraina di Amerika Serikat, Mayor Jenderal Borys Kremenetsky.
Baca Juga: Para Penghobi Drone Ukraina Hambat Serangan Militer Rusia
"Kami menangkap sekitar 200 tentara Rusia, beberapa di antara mereka berusia 19 tahun, tak terlatih sama sekali, dilengkapi persenjataan yang buruk," kata Kremenetsky seperti diberitakan CNN pada Minggu (27/2).
Ia juga mengatakan para tentara Rusia diizinkan menghubungi orang tua mereka. Selain itu, militer Ukraina memberi makan dan minum ke pasukan Moskow yang ditangkap.
Namun, CNN tak bisa memverifikasi pernyataan Kremenetsky terkait penangkapan tersebut.
Baca Juga: Rusia Roket Markas Tentara, 30 Tewas, Tangkap Wali Kota, Presiden Ukraina Lari atau Menyerah?
Kremenetsky mengaku pihaknya terus bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat. Di samping itu, ia juga terus menyerukan bantuan yang lebih banyak ke militer Ukraina.
"Ada daftar persyaratan penting, dan kami masih membutuhkan lebih banyak bantuan. Saya bisa jamin, apa yang kami terima sudah digunakan dengan benar," kata dia.
Seperti diberitakan, Ukraina kini dikepung pasukan Rusia usai Presiden Vladimir Putin menyatakan operasi militer ke Donbas, wilayah timur Ukraina, yang dikuasai kelompok separatis.
Baca Juga: Presiden Ukraina Terdesak, 8 Rudal Hancurkan Bandara, NATO Tak Mau Perang dengan Rusia
Konflik kemudian meluas. Pasukan Moskow terus bergerak dan mulai memasuki Ibu kota, Kiev dan kini Kharkiv. Pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina pun tak bisa dihindari.
Hingga kini, menurut data sementara pemerintah Ukraina, per Sabtu (26/2), tercatat ada 198 warga sipil yang meninggal, termasuk tiga anak-anak, seribu anggota militer tewas, dan sebanyak 120 ribu orang mengungsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News