PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Banjir Viaduk Gempol yang meliputi jalur Surabaya-Probolinggo membuat resah pengguna jalan. Pasalnya, luapan air belakangan ini terus menggenangi wilayah tersebut dan meluber ke kampung sekitarnya.
"Banjir itu kadang di atas lutut, makanya saya kalau lewat situ (naik motor melintasi Viaduk Gempol) mesti nuntun, kalau diterobos mesinnya bisa mati (mogok)," kata salah satu warga sekitar yang kerap melintasi Viaduk Gempol, Rifki, kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (27/2).
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
Demi menghindari kemacetan dan kebanjiran di sana, ia terpaksa putar ke jalur Apollo Gempol. Genangan yang meresahkan pengguna jalan itu juga ditanggapi Ketua Asosiasi Kepala Desa se-Kecamatan Gempol, Yanto.
"Sebenarnya penanganan itu butuh keseriusan pemerintah daerahnya sendiri," ujarnya.
Menurut dia, Viaduk Gempol itu jalur nasional yang dilintasi kendaraan dari berbagai daerah dan Jika itu tidak ditangani secara serius, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan menjadi sorotan orang-orang dari luar daerah. Yanto berharap, pemerintah daerah setempat tanggap dengan kondisi jalan karena juga terdapat sejumlah perusahaan besar di sekitar Viaduk Gempol.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
"Kalau itu tidak segera ditangani, kita malu kepada orang-orang luar daerah yang melintasi jalan itu. Jadi (Pemkab Pasuruan) harus peka lah, toh di sekitar itu banyak perusahaan besar. Ya sudah, ajak mereka musyawarah untuk memperhatikan kondisi jalan itu," urai Yanto.
"Saluran air di sekitarnya diadakan normalisasi. Kemudian sungai mati di sekitar wilayah Gempol khususnya yang berdekatan dengan lokasi banjir diaktifkan. Terpenting dari elemen pemerintah mulai dari pemerintah desa hingga pemda ada komunikasi dalam penanganan itu," tuturnya menambahkan. (afa/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News