GRESIK (BANGSAONLINE.com) - Pemkab Gresik belum bisa memastikan GOR (gedung olahraga) di wilayah Gresik selatan akan jadi dibangun atau tidak. Padahal sebelumnya, Pemkab memastikan sarana olahraga itu akan dibangun di Desa Mojotengah Kecamatan Menganti dengan anggaran Rp 5 miliar yang dialokasikan dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Gresik tahun 2015.
Kondisi itu dipicu masih terjadinya pro-kontra pembangunan GOR itu dari kalangan anggota DPRD Gresik. Terlebih, dari kalangan Komisi C DPRD Gresik yang membidangi pembangunan. "Belum, sejauh ini kami belum bisa memastikan GOR itu akan dibangun di kecamatan mana di wilayah Gresik selatan," kata Sekkab, Ir Moch Najib MM, kemarin.
Menurut Najib, Pemkab Gresik melalui DPU (Dinas Pekerjaan Umum) sudah siap menbangun GOR di wilayah Gresik selatan. Sebab, anggaran sebesar Rp 5 miliar sudah disiapkan.
Bahkan FS (feasibility study) juga sudah disiapkan. Saat ini, Pemkab tinggal menunggu kesiapan lahan saja. "Kalau lahan sudah ready, langsung kita bangun," jelas mantan kepala Bapeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Pemkab Gresik ini.
Cuma, lanjut Najib, kalau sekarang timbul polemik di kalngan DPRD Gresik terkait pro-kontra pembangunan GOR tersebut, maka Pemkab Gresik menyerahkan sepenuhnya keputusan di tangan DPRD Gresik. "Ya kalau DPRD menyetujui diteruskan ya monggo, kalau tidak ya monggo. Kita manut saja," terang Najib.
Kalau pembangunan GOR itu batal, maka alokasi anggaran Rp 5 miliar tersebut akan dialihkan untuk kegiatan lain. Sebab, masih banyak sektor pembangunan yang membutuhkan suntikan anggaran untuk merampungkannya sebelum pasangan Bupati-Wabup Gresik, Sambari Halim Radianto-Moch Qosim lengser pada 27 September 2015, mendatang.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Tidak ada soal GOR batal dibangun, anggarannya akan kami alokasikan untuk sektor program lain. Kami memberikan deadline paling akhir bulan Maret 2015. Jika hingga bulan itu tidak ada kesepakatan antara Pemkab dan DPRD, ya GOR batal," sambungnya.
Najib menambahkan, anggaran Rp 5 miliar untuk pembangunan GOR tersebut berasal dari belanja modal. Untuk itu, lahan atau tanah yang digunakan untuk pembangunan GOR berasal dari TN (tanah negara) atau TKD (tanah kas desa). "Kami masih mencari-cari TN atau TKD di wilayah Gresik selatan untuk pembangunan GOR itu," katanya.
Sebetulnya, Pemkab Gresik memunculkan program pembangunan GOR tersebut berasal dari usulan masyarakat, terutama kades (kepala desa) yang berada di wilayah Gresik selatan. Mereka mengeluh ke Bupati, karena selama ini pembangunan selalu diletakkan di Gresik utara. "Pembangunan GOR itu bentuk respon Pak Bupati atas permintaan masyarakat di Gresik selatan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News