Sabo Dam Desa Ngaringan Blitar Ambrol Aibat Banjir Lahar Dingin

Sabo Dam Desa Ngaringan Blitar Ambrol Aibat Banjir Lahar Dingin Sabo dam penghubung Desa Ngaringan dengan Desa Soso Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar ambrol akibat lahar dingin Gunung Kelud. (Try Susanto/BANGSAONLINE)

BLITAR (BANGSAONLINE.com) - Akibat banjir lahar dingin Gunung Kelud, sabo dam Desa Ngaringan dengan Desa Soso Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar ambrol.

Dijelaskan salah satu warga Desa Ngaringan Kecamatan Gandusari, Sudarmanto, sabo dam yang juga sebagai jembatan penghubung Desa Ngaringan dengan Desa Soso ambrol akibat diterjang lahar dingin hari Jumat lalu. Dari tiga lapis sabo dam, dua diantaranya ambrol. Bahkan satu sabo dam lagi sudah tergerus air di bagian bawahnya.

Baca Juga: Disdikdaya Probolinggo Bakal Berikan Pendampingan Psikologis bagi Siswa-siswi Korban Jembatan Putus

'’Ambrolnya sabo dam ini membuat warga mulai khawatir untuk melewatinya. Namun karena sabo dam ini satu satunya penghubung desa yang paling dekat, warga tetap saja memberanikan diri untuk lewat,’’ kata Sudarmanto.

Sekretaris Desa Ngaringan, Sugianto mengatakan, ambrolnya sabo dam ini sebenarnya mulai ada tanda tanda sejak satu bulan lalu. Pihak Desa juga sudah melaporkan hal ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar selaku SKPD terkait agar sabo dam yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Gunung Kelud ini segera perbaiki.

‘’Sebenarnya sebelumnya dari Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar sudah melakukan pemeriksaan di lokasi, namun sampai terjadi bencana kemarin belum ada tindak lanjut,’’ ujarnya.

Baca Juga: Dandim Ngawi Tinjau Langsung Jembatan Ngantru yang Putus Ditabrak Truk

Secara terpisah Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Heru Irawan mengatakan, memang ada ancaman lahar dingin sepanjang aliran Gunung Kelud akibat tingginya curah hujan beberapa bulan ini. Sehingga pihaknya meminta warga di sekitar Kali Bladak, Kali Putih di Kecamatan Garum, Nglegok dan Gandusari termasuk di Desa Ngaringan untuk mewaspadai adanya ancaman lahar dingin.

‘’Sebab lahar dingin bisa sewaktu-waktu turun karena masih tingginya intensitas curah hujan beberapa hari ini. Bahkan bisa menyebabkan tumpukan material sisa letusan Gunung Kelud longsor. Untuk itu para penambang pasir kami minta untuk tidak beraktivitas pada saat hujan deras,’’ terang Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO