Tekan Stunting, TP PKK Kota Pasuruan Gelar Sosialisasi Pola Hidup Sehat dalam Tumbuh Kembang Anak

Tekan Stunting, TP PKK Kota Pasuruan Gelar Sosialisasi Pola Hidup Sehat dalam Tumbuh Kembang Anak Fatma Saifullah Yusuf saat memeberikan sambutan.

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Tim Penggerak (TP) PKK menggelar Sosialisasi Pola Hidup Sehat dalam Perawatan Tumbuh Kembang Anak Menekan Terjadi Stunting, di Gedung Gradika, Rabu (16/3/2022).

Ketua TTP PKK Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf mengatakan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia dan kemampuan daya saing bangsa Indonesia.

Baca Juga: Dispendikbud Kota Pasuruan Gelar Apresiasi Merdeka Belajar Tingkat SD dan SMP 2024

"Hal ini dikarenakan tidak hanya pertumbuhan fisik anak yang terganggu, tetapi yang lebih bahaya adalah perkembangan otaknya pun ikut terganggu. Sehingga bisa memengaruhi prestasi akademik si anak di kemudian hari," kata Fatma dalam sambutannya.

Ia mengungkapkan, kunci dari pencegahan stunting adalah bagaimana peran orang tua dapat memperbaiki pola makan dan lingkungannya.

Fatma menjelaskan bahwa pemberdayaan kesejahteraan keluarga tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Baca Juga: Lepas Kontingen Popda dan Peparpeda 2024, Pjs. Wali Kota Pasuruan Minta Jaga Sportivitas

"Artinya, ini menjadi salah satu tolok ukur dalam pembangunan yang perlu mendapatkan prioritas penanganan secara terencana, terpadu, terstruktur, merata dan berkualitas, berdasar pada kearifan lokal melalui gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga," jelasnya.

Menurutnya, keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses pembangunan. Karena itu menjadi tolak ukur terhadap kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Menjelang Hari Pahlawan, Kemensos Anjangsana ke Keluarga Gubernur Suryo

"Untuk itu, peran ibu dalam keluarga sangatlah penting. Sebab, bagaimana seorang ibu dapat mengatur dan mengolah makanan yang selalu disajikan di meja makan untuk keluarga,” jelas founder Fatma Foundation ini.

Fatma menambahkan bahwa pola konsumsi makanan dalam keluarga sebaiknya lebih memerhatikan keragaman, bergizi, seimbang dan aman. Sedangkan pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua.

“Maka, dalam mengatur kesehatan gizi keluarga, edukasi sangatlah diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi untuk ibu dan anak,” pungkasnya.

Baca Juga: Lilik Pujiastuti Dilantik Sebagai Penjabat Sementara Wali Kota Pasuruan

Kegiatan sosiasliasi yang diikuti oleh pengurus PKK hingga Kelurahan itu menghadirkan narasumber dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, yaitu Prof Dr Ir Qomariyatus Sholihah, Amd Hyp ST MKes IPU. (ard/par/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Heboh, Bayi Diduga Hasil Hubungan Gelap Ditemukan Warga Kota Pasuruan di Saluran Irigasi Sawah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO