KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga Dusun Bangunmulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, menolak kepulangan Rianto (35), pelaku pembacokan.
Penolakan itu disuarakan warga RT 39, 40, 41, dan 42, RW 12 di Dusun Bangunmulyo dengan menggelar aksi demo. Hal ini lantaran mereka masih trauma dan takut dengan Rianto.
Baca Juga: Peringati HUT Humas Polri, Polres Kediri Gelar Tasyakuran dan Santunan Anak Yatim
Ratusan warga yang terdiri kaum pria, wanita, hingga anak-anak itu melakukan aksinya di depan gang masuk ke Dusun Bangun Mulyo, Jumat (25/3/2022). Mereka trauma berat dengan aksi sadis Rianto yang membunuh dan menganiaya warga dan keluarganya sendiri.
Riyanto sendiri saat ini masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Jiwa Lawang, Malang.
Dalam aksi itu, warga memasang banner penolakan di pintu masuk gang Dusun Bangun Mulyo. Tak hanya itu, warga juga melakukan penggalangan tanda tangan untuk menolak Riyanto pulang.
Baca Juga: Hasil Operasi Zebra Semeru 2024, Polres Kediri: Angka Kecelakaan Turun dan Penindakan Kereta Kelinci
Lulun, salah satu warga, membenarkan warga setempat masih trauma pasca pembunuhan sadis oleh Rianto. Mereka berharap agar Rianto dihukum seberat-beratnya sebagai balasan terhadap perbuatannya.
"Kami warga trauma berat atas pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Rianto. Bahkan ada suara sedikit saja di hati langsung merinding. Kami, warga tidak setuju jika Rianto akan dipulangkan. Harusnya Rianto dihukum yang seberat-beratnya," kata warga Lingkungan Bangun Mulyo ini.
Sementara Ketua RT 41, Nurhkolis, menegaskan seluruh warga sepakat menolak jika Rianto dipulangkan. Bahkan warga sudah menggalang tanda penolakan dan diserahkan kepada kepala desa.
Baca Juga: Polres Kediri Kota Tangkap Pelaku yang Aniaya Adik Kadungnya hingga Tewas, Apa Motifnya?
"Jadi seluruh warga Bangun Mulyo sepakat dan menolak, jika Rianto akan dipulangkan ke rumahnya di sini. Akibat trauma, warga di sini aja sampai dengar suara kodok aja takut. Kami dan seluruh warga juga sudah membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan terhadap kepulangan Rianto," jelas Nurkholis.
Sedangkan Kepala Desa Pojok, Darwanto, mengatakan pihaknya menampung dan mendukung aksi dari warga. Ia menyadari rasa trauma warga Lingkungan Bangun Mulyo.
"Namun kami mengimbau agar aksi dari warga dilakukan secara santun dan tetap menjaga situasi dan kondisi lingkungan agar tetap aman dan kondusif," terang Darwanto.
Baca Juga: Bangun Kondusifitas Jelang Pilkada, Kapolres Kediri Silaturahmi dengan Tokoh Agama
Seperti diketahui, aksi kebrutalan Rianto terjadi pada Senin (7/3/2022) yang lalu. Ia mengamuk secara membabibuta hingga menyebabkan 3 nyawa melayang dan 7 warga sekarat. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News