PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan terus mendorong pembentukan desa tangguh bencana, terutama di wilayah yang masuk dalam area rawan bencana. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi bencana dan sekaligus melindungi masyarakat di Kabupaten Pasuruan
Kepala pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Ridwan Haris, mengatakan bahwa pemerintah daerah setempat tahun ini membentuk forum pengurangan risiko bencana (FPRB) di 3 desa, yakni Arjosari di Kecamatan Rejoso; Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari; dan Desa Gempol, Kecmatan Gempol.
BACA JUGA:
- Penyusunan Raperda Tempat Hiburan Harus Libatkan Banyak Pihak
- Kepuasan Masyarakat pada RSUD Bangil Turun, ini Saran Ketua Komisi IV
- Wadul LSM, Pengusaha Warkop dan Karaoke Desak Pemkab Pasuruan Bentuk Perda Tempat Hiburan
- Perda RTRW Kabupaten Pasuruan Dinilai Lemah, Tak Ada Instrumen Sanksi Bagi Pelanggar
"Total desa tangguh bencana di Kabupaten Pasuruan yang sudah terbentuk ada 15, sementara 3 desa lainnya tahap pembentukan," ujarnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Rabu (23/3/2022).
Ia menuturkan, tugas FPRB yakni menggiatkan 7 objek ketangguhan di daerah meliputi keluarga, sekolah, perkantoran, pasar, pusat kesehatan, tempat ibadah, dan sarana prasarana umum. FPRB desa juga dapat menjadi sarana penyuara mengenai isu-isu yang berhubungan dengan pengurangan risiko bencana kepada pemerintah. (bib/par/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News