Merangkap Guru dan Entrepreneur, KH Asep Saifuddin Chalim Kiai Langka

Merangkap Guru dan Entrepreneur, KH Asep Saifuddin Chalim Kiai Langka Dari kiri, Moderator Ghofirin, Dahlan Iskan, D. Zawawi Imron, KH. Asep Saifuddin Chalim, EM. Mas'ud Adnan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - KH. Asep Saifuddin Chalim adalah sosok sempurna, karena merangkap guru, entrepreneur, sekaligus kiai. Hal ini disampaikan Dahlan Iskan saat menjadi narasumber dalam bedah buku ‘Membangun Manusia Indonesia’ yang menjadi rangkaian acara Sarasehan Harlah ke-70 Persatuan Guru Nahdlatul Ulama () di Gedung Grahadi, Jumat (8/4/2022) sore.

Tokoh pers itu mengutip kata pengantar dari Chairul Tanjung yang ada di buku tersebut. “Guru itu mulia, guru merangkap kiai lebih mulia lagi, tapi guru merangkap kiai, pengusaha lagi, itu langka,” katanya.

Baca Juga: Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto Undang Said Aqil di Seminar Nasional Tasawuf

Menurut Dahlan, merupakan pengusaha sejati. Kata dia, pengusaha belum sukses dan sempurna kalau belum ditipu orang. Dan, pun sudah pernah ditipu oleh orang. Hal itulah yang membuat menjadi pengusaha besar seperti saat ini.

Selain pengusaha sukses, juga merupakan pendidik yang harus dijadikan panutan karena sangat berperan dalam pembangunan manusia Indonesia.

Ia mengutip salah satu pernyataan yang sering disampaikan saat memberikan ceramah. Bahwa, ketika menjadi guru, tak sekadar mengajar. Tapi juga melakukan sesuatu yang tak terpikirkan oleh guru lainnya.

Baca Juga: KH Said Aqil Siradj Hadiri Acara Syukuran Sederhana Kemenangan Gus Barra-Rizal di Pilbup Mojokerto

“Setelah mengajar, beliau berpikir ‘masa mengajar begini saja’. Padahal, sambil mengajar seharusnya juga bisa berbuat sesuatu. Artinya, sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui,” papar Dahlan Iskan.

Saat menjadi guru di Lamongan, beliau mengamati siapa saja muridnya yang miskin dan siapa saja muridnya yang pintar. Nah, dari situ mulai berpikir untuk membina murid yang miskin namun pintar. berpikir agar jangan sampai kemiskinan yang dialami si anak membuatnya tidak bisa lagi berkembang.

“Beliau bina secara khusus anak-anak itu, bahkan mencari cara agar anak-anak itu bisa meneruskan kuliah. Ini luar biasa, karena saat itu masih miskin-miskinnya, tapi masih sempat memikirkan orang lain,” terang wartawan senior tersebut.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran

Karena itu, menyimpulkan, bahwa kendala anak-anak miskin dalam pendidikan adalah akses. “Mereka tidak tahu kalau mau sekolah harus gimana, apa yang harus disiapkan untuk diterima di sekolah yang baik. Dan, beliau melakukan itu saat mengajar. Ini saya terharu sekali,” kata Dahlan Iskan.

Di depan pengurus-pengurus yang hadir dalam acara tersebut, Dahlan berharap para guru bisa meneladani ikhtiar yang dilakukan . Sehingga, anak-anak miskin yang pintar bisa terakomodir mendapatkan pendidikan yang layak sehingga berkembang dengan baik.

“Itulah contoh konkret yang sudah ditunjukkan dalam membangun bangsa,” tukasnya.

Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029

Senada, Budayawan D. Zawawi Imron yang juga menjadi narasumber dalam acara itu, menyebut bahwa adalah uswah hasanah, alias teladan yang baik.

Penyair yang rajin bikin puisi itu mengatakan semua tingkah laku bisa ditiru oleh seluruh santri di Indonesia.

Menurutnya, karakter sangat tergambar dalam kitab Ta’lim Al-Muta’allim, kitab yang terkenal di kalangan pesantren berisi tuntunan atau tata cara dalam menuntut ilmu.

Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim

mendobrak kegelapan-kegelapan dalam dunia pendidikan, sehingga beliau menjadi Tokoh Pendidikan Indonesia. Dan, kaum nahdliyin menyepakati beliau sebagai Ketua Umum . Itu karena beliau bukan hanya hafal ta’lim al-muta’allim, tapi juga melaksanakannya. Utamanya, banyak inspirasi dari kehidupan dalam belajar,” jelasnya.

Budayawan yang pernah mendapatkan The S.E.A Write Award dari Keluarga Kerajaan Thailand ini juga menyebut bahwa merupakan gabungan intelektualitas dan spiritualitas.

“Kita menyangka, ini intelektual. Tapi saya lebih cenderung dengan lompatan-lompatannya yang di luar akal. Saya yakin itu seorang spiritualis sejati. Beliau bisa melakukan 2x2 tidak sama dengan 4, tapi bisa 100 atau 200,” ujarnya.

Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa

Acara itu juga menghadirkan EM. Mas’ud Adnan, tokoh media di Jawa Timur yang selama ini banyak mendampingi kunjungan di berbagai daerah dan luar negeri.

Ia menceritakan bahwa merupakan tokoh besar yang berpikiran khas pesantren dan selalu berpikir tentang kejayaan Islam dan Indonesia.

Menurutnya, merupakan sosok yang membalik paradigma ke-kiai-an yang selama ini menerima bisyaroh usai diundang ceramah atau taushiyah.

Baca Juga: Kedudukan Pers Sangat Tinggi dalam Undang-Undang, Wartawan Harus jaga Marwah Pers

“Kalau selama ini para kiai atau penceramah, itu kan datang ke suatu lokasi berdakwah, mohon maaf, lalu disangoni. sebaliknya, beliau bawa uang, di tasnya selalu ada uang ratusan juta, lalu dibagikan kepada para kiai. Jadi beliau nggak dapat bisyaroh, tapi malah membagikan bisyaroh,” ungkap CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com ini.

“Itulah mengapa dalam tulisan-tulisan saya di HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com, saya juluki beliau kiai miliarder tapi dermawan,” tambahnya.

Dahlan Iskan pun mengaku sebagai salah satu yang pernah diberi honor oleh saat diundang sebagai penceramah dalam suatu acara. “Saya saksinya. Saya tanya (kepada ) untuk apa saya diberi honor? Tapi kata , ‘ini bukan soal amplop dan isinya, tapi ada doa di dalamnya’. Ya, sudah saya terima, karena ada doanya,” timpal Dahlan Iskan.

Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto

Dalam kesempatan itu, Mas’ud Adnan yang asli Pulau Madura ini juga menyampaikan bahwa intensif mendoakan para pemimpin bangsa ini, termasuk Gubernur Khofifah.

“Beliau intensif mendoakan Bu Gubernur Khofifah agar menjadi Presiden Republik Indonesia. Minimal lima kali sehari mendoakan Bu Khofifah,” ujarnya.

Pernyataan Mas’ud Adnan itu kembali ditimpali oleh Dahlan Iskan. Menurut dia, do’a untuk Khofifah itu masuk akal. ”Karena begini, siapa pun yang mendapat dukungan dari Jawa Timur dan Jawa Barat, itu sudah selesai (pasti menjadi presiden, red). Tinggal nanti pasangannya, siapa yang akan menang di Jawa Barat,” cetusnya.

Apalagi, lanjut Dahlan, juga asli Jawa Barat. Sekadar informasi, ayah , KH. Abdul Chalim, yang merupakan katib tsani atau wakil sekretaris dalam struktur kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode pertama, berasal dari Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat.

Usai bedah buku, acara dilanjutkan dengan Sarasehan Harlah ke-70 . Selain dihadiri pengurus dari berbagai daerah, sarasehan itu juga dihadiri oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Dardak, serta sejumlah Kepala OPD Pemprov Jatim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO