Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto Undang Said Aqil di Seminar Nasional Tasawuf

Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto Undang Said Aqil di Seminar Nasional Tasawuf Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim M.A atau yang biasa disapa Kiai Asep saat membuka Seminar Nasional Tasawuf yang digelar Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka meningkatkan kualitas keilmuan bagi mahasiswa S2 dan S3 Universitas KH Abdul Chalim, seminar nasional tasawuf yang mengangkat tema 'Teosofi Trasendental dalam Pendidikan Islam: Menyikapi Implikasi Era Post-Truth' digelar, Senin (23/12/2024).

Kegiatan yang diikuti 300 mahasiswa S2 dan S3 itu juga menghadirkan Said Aqil, mantan Ketua PBNU. Seminar dibuka langsung oleh Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim M.A atau yang biasa disapa , dan dihadiri salah satu ulama ternama dari Mesir, Syech Muhammad Ahmad Mabruk.

Baca Juga: KH Said Aqil Siradj Hadiri Acara Syukuran Sederhana Kemenangan Gus Barra-Rizal di Pilbup Mojokerto

Dalam sambutan dan arahannya, menyampaikan bahwa seminar nasional bagi mahasiswa S2 dan S3 yang menghadirkan Said Aqil ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas keilmuan dari para peserta seminar.

"Saya berharap, untuk tahun akademik ini harus jauh lebih banyak dari yang kemarin. Kalau yang pertama sudah ada 6 yang lolos doktor, maka tahun ini harus bisa 20 yang lolos Doktor. Di samping itu, mahasiswa Kiai Said Aqil banyak pula yang di antaranya juga memperoleh beasiswa. Saya ingin dan berharap pula, ditahun tahun mendatang makin banyak mahasiswa S2 dan S3 berasal dari negara negara asing," paparnya.

"Sekarang baru ada dari Filipina dan Thailand. Sebentar lagi dari Kamboja, juga akan menyusul dari Afganistan . Ya, kita akan mengawali dari negara negara yang sangat membutuhkan sekali peningkatan keilmuan dari warganya atau kaum musliminnya. Sebetulnya mereka ingin mempunyai perguruan perguruan tinggi yang maju, seperti Mahidol University yang pernah berkunjung di Amanatul Ummah," imbuhnya.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran

Ia pun menyebut akan ada konferensi internasional, yang nantinya dihadiri oleh para tokoh dari berbagai negara. Selain itu, Universitas KH Abdul Chalim bakal membangun 3 gedung dengan interior berkelas internasional di sebelah timur kampus.

Menurut dia, pembangunan tersebut akan semakin cepat selesai ketika dimotivasi oleh gemuruhnya kualitas kelimuan. Dengan demikian, meminta mahasiswa Universitas KH Abdul Chalim untuk meningkatkan kualitas keilmuannya.

"Sudah hampir 3 jurnal scopus yang dimiliki oleh Universitas KH Abdul Halim. Terdapat 14 jurnal lagi, yang pada akhirnya semuanya akan terproses, dan akan diupayakan scopus semua. Berbagai perguruan tinggi negeri Islam, mereka menuliskan jurnal-jurnalnya berada di tempat kita, menuliskan tulisan-tulisan di tempat kita," tuturnya.

Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029

"Tetapi yang lebih penting lagi, sebetulnya adalah untuk kalian, walau kemudian nanti setelah terbit jurnal atau tulisan kalian , maka kalian tidak hanya jago kandang atau hanya menulis disini, tapi juga diharapkan dapat menulis ditempat tempat lain, dalam waktu dekat, kita akan mencanangkan terbit ratusan judul dalam jurnal, yang akan diterbitkan oleh jurnal-jurnal kita," lanjutnya.

Untuk itu, mengajak mahasiswa Universitas KH Abdul Chalim untuk bersemangat mengikuti semua kegiatan kampus yang meningkatkan kualitas keilmuan, sehingga manfaat akan kembali ke pada masing-masing individu. 

Sementara itu, Muhammad Maulana selaku panitia penyelenggara seminar nasional menyebut, kegiatan ini tentang tasawuf teresadental, dan pengaruhnya dalam pendidikan Islam di era modern. Seminar yang diadakan oleh Universitas KH Abdul Chalim dengan panitia Pascasarjana yang mana diikuti 300 orang dari S2 dan S3.

Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim

"Tadi telah dijelaskan Bapak Prof Said Aqil pengertian atau definisi dari tasawuf itu. Beliau menjelaskan pengertiannya dari para ulama mengenai tasawuf. Kemudian, beliau menjelaskan juga tentang apa namanya maqomah dan awal berhubungan dengan hati serta membicarakan tentang korelasi antara tasawuf dengan karakter Islam," ujarnya. 

"Tadi, beliau berharap para mahasiswa terutama dari pascasarjana S3 harus memiliki kemampuan pemahaman tentang korelasi antar tasawuf dengan pendidikan Islam. Karena, di S2 dan S3, ada namanya Prodi. Sehingga, korelasinya dapat menambah wawasan dan pengetahuan para mahasiswa pascasarjana," katanya.

Maulana juga menjabarkan pesan dari Said Aqil kepada para peserta seminar, yang mana mahasiswa harus dapat beradaptasi dengan keilmuan ilmu syariat, karena di masyarakat itu banyak sekali orang-orang yang ikut tasawuf, tapi kemudian tidak dibarengi dengan namanya pemahaman syarat Islam yang kuat. 

Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa

"Maka, beliau menekankan supaya para mahasiswa dipersilakan belajar namanya tasawuf. Tapi, juga dibarengi dengan ilmu-ilmu syariat dan yang lainnya. Sehingga, itu nanti bisa memberikan pemahaman yang baik dan benar kepada masyarakat," pungkasnya. (ris/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO