SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Kini giliran mahasiswa Surabaya turun jalan. Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Surabaya itu konvoi dan melakukan demo di Gedung DPRD Jawa Timur, Kamis (14/4).
Aksi demo para mahasiswa Surabaya itu memang diumumkan sejak Senin (11/4/2022) lalu. Karena itu tadi pagi aparat keamanan dari kepolisian sudah siap siaga. Pantauan BANGSAONLINE.com di jalan raya Darmo Surabaya, aparat kepolisian itu datang dari berbagai kesatuan kepolisan di Jawa Timur. Itu terlihat dari truk-truk yang mengangkut mereka. Diantaranya dari Mojokerto.
Baca Juga: UHT Surabaya Wisuda Pertama Program Diploma 4 dan Strata 3
S Andre Prasetia, korlap aksi mahasiswa Surabaya kepada wartawan mengungkapkan bahwa mahasiswa yang turun jalan hari ini sebanyak 3.000 mahasiswa.
Dilansir CNN, ada tujuh tuntutan yang mereka sampaikan dalam aksi ini. Pertama, mereka menuntut pemerintah untuk melakukan evaluasi perihal kebijakan DMO dan DPO dan berdampak pada kenaikan dan kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
Kedua, menuntut pemerintah segera mengusut tuntas praktik mafia minyak goreng di Indonesia.
Baca Juga: Hadiri Orientasi Studi Mahasiswa Baru UT Surabaya, ini Pesan Gus Barra kepada Mahasiswa
Ketiga, menuntut pemerintah untuk melakukan evaluasi kenaikan harga BBM khususnya Pertamax dan meninjau secara intens perihal pendistribusian BBM Pertalite dan Solar yang mengalami kelangkaan.
Keempat, menuntut pemerintah menurunkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen mengingat keadaan ekonomi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Kelima, menuntut pemerintah untuk menunda pemindahan Ibu Kota Negara sebelum rancangan pembangunan dan pengelolaan lingkungan dituntaskan mengingat anggaran yang dibutuhkan sangat tinggi.
Baca Juga: Mahasiswa UTM Ajak Masyarakat Siaga Meski RUU Pilkada Dibatalkan: DPR RI dan Jokowi Bisa Bermanuver
Keenam, mengutuk segala Tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dalam proses pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Ketujuh, wujudkan Reforma Agraria. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News