MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Rangkaian acara Kongres III Pergunu (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) diawali dengan Sarasehan Pendidikan Nasional yang mengusung tema 'Guru Mulia, Membangun Peradaban Dunia', Jumat (27/5/2022) pagi.
Bertempat di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, sarasehan itu mendatangkan narasumber Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
Dalam paparannya, Ali Ramdhani mengajak para guru yang tergabung dalam Pergunu untuk meningkatkan 4K. Yaitu kualifikasi, kompetensi, karir, dan kesejahteraan.
Dikatakannya, peningkatan kualifikasi sangat penting bagi guru, khususnya guru madrasah. Mengingat, saat ini masih sangat banyak guru yang belum memenuhi S1.
"Misalnya guru PAI (pendidikan agama islam) mengajar fisika, guru fisika mengajar matematika. Ini kan nggak sesuai kualifikasinya," ujarnya.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Untuk meningkatkan kualifikasi para guru madrasah itu, Kemenag sudah menyiapkan program beasiswa melalui afirmasi di Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI) Cirebon, Jawa Barat.
"Kuliahnya full daring, kita berikan biaya sampai biaya hidup, meski kuliahnya full di rumah masing-masing," terang Ali Ramdhani yang juga Ketua Umum LP Ma'arif PBNU.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Sedangkan untuk meningkatkan kompetensi guru, lanjut dirjen pendis, bisa dilakukan melalui program pendidikan profesi guru (PPG).
Selain PPG, pihaknya juga berencana mengajak Pergunu bekerja sama dengan LP Maarif untuk meningkatkan kompetensi.
Setelah kualifikasi dan kompetensi terpenuhi, maka Kemenag akan memfasilitasi karir para guru. "Dengan demikian, kesejahteraan mereka otomatis juga naik," ucapnya.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
Dalam kesempatan itu, Ali Ramdhani juga mengapresiasi peran guru sebagai pendidik dalam membangun peradaban. Menurutnya, pendidikan bukan segalanya untuk membangun peradaban. Namun, segalanya bukan apa-apa tanpa pendidikan.
"Jika berencana berkesejahteraan selama 1 tahun, maka tanamlah padi. Apabila ingin berkesejahteraan selama ratusan tahun, maka tanamlah pohon. Namun jika ingin berkesejahteraan dan berkeadaban selamanya, maka tanamlah orang," tukasnya mengutip pepatah dari China.
Sekadar informasi, acara Pra Kongres III Pergunu sudah digelar sejak Kamis (26/5/2022) kemarin.
Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga
Rangkaian Pra Kongres III Pergunu dimeriahkan grup salawat yang ditonton ribuan orang. Bertempat di seberang Kampus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC), grup salawat itu menampilkan Siti Hanrianti, pelantun salawat remaja dari Jawa Barat.
Kemudian dilanjutkan ceramah oleh Da'i Kondang Gus Miftah Maulana dari Yogyakarta. Para pemirsa yang datang dari berbagai daerah, termasuk warga sekitar pondok, tampak antusias dan gembira mendengarkan ceramah muballigh yang banyak mensyahadatkan para artis itu.
Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan
Kongres III Pergunu sendiri rencananya bakal dibuka oleh Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua PBNU sekaligus Gubernur Jawa Timur, siang ini pukul 14.00 WIB.
Kemudian nanti malam dilanjutkan sidang pleno yang didahului dengan bedah buku tentang Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. berjudul "Kiai Miliarder Tapi Dermawan". Buku setebal 400 halaman lebih itu ditulis M Mas'ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com. Kini buku tersebut sudah beredar di arena kongres. Beberapa peserta tampak serius membaca buku tersebut di arena Kongres III Pergunu. (rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News