BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar menunggu kebijakan provinsi soal vaksin hewan (PMK). Hal tersebut diungkapkan Kepala Disnakkan Kabupaten Blitar, Toha Mashuri, menanggapi vaksin yang kabarnya sudah tiba.
Kendati demikian, Disnakkan Blitar tetap berkoordinasi dengan Pemprov Jatim soal vaksinasi hewan ternak. Menurut dia keberadaan vaksin sangat ditunggu para peternak di Kabupaten Blitar, karena suspek PMK (penyakit mulut dan kuku) pada hewan di Kabupaten Blitar kini mencapai ribuan.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
"Suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak di Kabupaten Blitar sekarang kan sudah mencapai ribuan. Makanya vaksin ini menjadi penting. Tapi kita tetap menunggu kebijakan dari Provinsi," ujarnya, Rabu (22/6/2022).
Toha berharap, petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi segera dilakukan. Dengan demikian, peternak bisa lebih tenang lantaran beberapa waktu ke depan memasuki bulan Idul Adha.
"Kita sudah sampaikan data jumlah sapi ke provinsi. Untuk sapi perah sebanyak 12.572 ekor, tidak termasuk sapi di PT Greenfield. Kemudian untuk sapi penggemukan populasi ada 149.612 ekor. Data ini termasuk sapi yang suspek PMK," paparnya.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
"Nah, sambil menunggu vaksinasi, kita melakukan penutupan di semua pasar hewan untuk sterilisasi. Semoga pas dibuka nanti sudah aman dari virus PMK," imbuhnya.
Ia menuturkan, update terbaru kasus PMK di Kabupaten Blitar hingga hari ini pukul 14.00 WIB. jumlah total kasus mencapai 1.623 ekor sapi, 156 diantaranya sembuh, dan 5 ekor mati.
"Sampai saat ini hanya ada 4 kecamatan yang nihil kasus. Yaitu Doko, Kesamben, Selorejo, dan Bakung," pungkasnya. (ina/mar)
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News