"PMK di Sampang terus menyerang ke hewan ternak sapi, kasus terinfeksi terus bertambah, kasus kematian sapi juga terus bertambah. Tetapi, solusi pengobatan secara gratis belum ada," imbuhnya.
Menurut dia, penanganan PMK secara gratis sangatlah dinanti masyarakat Sampang. Sebab, memelihara sapi bagi masyarakat yang notabene petani adalah tabungan, dan jika sapi yang dipelihara mati karena PMK berarti pemerintah tidak sigap, sedangkan pemerintah tidak mengganti jika tidak terdaftar di asuransi.
"Jangan nunggu mati dulu baru kemudian mendistribusikan obat-obatan," ujarnya.
Sementara itu Kabid Peternakan Disperta-KP Sampang, Hendra Gunawan, mengaku tidak tidak mengetahui secara pasti tentang SOP penanganan PMK dan APD.
"Kalau mau menanyakan tentang SOP (penanganan PMK dan APD) dipersilakan ke pak kepala dinas saja," tukasnya. (tam/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News