JOMBANG, BANGSAONLINE.com – iNews TV mendapat protes keras dari keluarga Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Bahkan Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) terang-terangan menyatakan sangat kecewa terhadap TV iNews.
“Saya sangat keberatan berita iNews ini,” kata Gus Kikin kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (8/7/2022).
BACA JUGA:
- Pesan Gus Kikin untuk ISNU Jatim: Hadratusyaich adalah Ulama yang Unggul
- Keren! D Zawawi Imron dan 15 Penyair bakal Baca Puisi di Festival Pesantren Tebuireng
- Usulkan Kiai Sholeh Darat Pahlawan Nasional, Guru Besar dan Kiai Semarang Sowan Kiai Asep
- Labu dan Cuka, Menu Kesukaan Rasulullah, Nabi Tak Pernah Mencela Makanan
iNews TV, stasiun TV milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo itu, dianggap telah melakukan kesalahan fatal karena saat menayangkan berita penangkapan pelaku pencabulan, putra kiai Pondok Pesantren Shiddiqiyah Jombang, tapi justru pakai gambar Pesantren Tebuireng sebagai ilustrasi.
Karuan saja banyak penonton atau warga masyarakat resah. Terutama para alumni dan wali santri yang putra-putrinya mondok di Tebuireng.
(KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin). Foto: ist/rm.id)
Bahkan bukan hanya Gus Kikin yang kecewa. Tapi semua dzurriah Pesantren Tebuireng.
“Ini dzurriah, semua duko,” kata Ustadz Amin, dosen Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Pesantren Tebuireng Jombang.
Dzuriah artinya keturunan Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari. Yaitu pendiri Pesantren Tebuireng dan organisasi kegamaan terbesar Nahdlatul Ulama (NU). Sedang duko adalah bahasa Jawa yang artinya marah.
Klik Berita Selanjutnya