Pemberlakuan Kurikulum Merdeka Tergantung Kesiapan Lembaga Masing-Masing

Pemberlakuan Kurikulum Merdeka Tergantung Kesiapan Lembaga Masing-Masing Direktur Jenderal SMA Kemendikbud Ristek, Winner Jihad Akbar, saat melakukan kunjungan ke SDN Gununggangsir Beji, Kecamatan Gempol.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kemendikbud Ristek, , bersama rombongan melakukan kunjungan ke dan Beji, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Selasa (26/07).

Kedatangan rombongan tersebut dalam rangka meninjau implementasi yang sudah diterapkan oleh satuan pendidikan dalam proses belajar mengajar.

Rombongan ditemui oleh Plh Bupati Pasuruan KH Mujib Imron, kepala dinas pendidikan, anggota komisi IV, serta beberapa dewan guru. Mereka melakukan rapat bersama untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kurikulum baru.

Dipilihnya I lantaran satuan pendidikan dasar tersebut sudah menerapkan kurikulum baru secara mandiri.

Diketahui, tidak dilaksanakan secara serentak dan massif. Hal ini sesuai kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang memberikan keleluasaan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum.

"Kita menyarankan sekolah yang siap saja untuk menerapkan . Untuk yang belum siap, mereka bebas memilih mau pakai , kurikulum 13, atau kurikulum darurat," jelas .

Ia mengungkapkan, secara nasional, satuan pendidikan yang sudah menggunakan sebanyak 143.265 lembaga, tingkat provinsi 1.407 lembaga. Sementara di Kabupaten Pasuruan ada 785 sekolah (mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK, serta PKBM).

Anggota Komisi VI DPRD Kabupaten Pasuruan Abdul Rouf yang ikut mendampingi kunjungan Dirjen SMA Kemendikbud Ristek mengaku sangat mendukung dengan diberlakukannya tersebut. Sebab, dapat meningkatkan kreativitas siswa.

"Kami sangat mendukung sekali karena ini. Harapannya, semua lembaga pendidkan di Kabupaten Pasuruan bisa menerapkannya," jelasnya. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO