Mantan Waka BIN Dirikan Pesantren di Rengasdengklok, Kiai Asep Letakkan Batu Pertama

Mantan Waka BIN Dirikan Pesantren di Rengasdengklok, Kiai Asep Letakkan Batu Pertama DARI KIRI: Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Dr KH As’ad Said Ali dan KH Syamsuddin Nur saat memotong tumpeng dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Sabilussa'adah Rengas di Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/7/2022). Foto: MMA/ BANGSAONLINE.com

“Saya diperintah Kiai Sahal untuk mencetak kader NU yang militan,” ungkap Kiai As’ad Said Ali yang saat itu mendapat amanah sebagai Wakil Ketua Umum PBNU.

Maka didirikanlah lembaga Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU). Dengan uang pribadi, Kiai As’ad menggerakkan PKPNU. Tokoh NU yang banyak bertugas di Timur Tengah saat aktif di BIN itu merekrut kader-kader muda NU untuk menghandle PKPNU yang tugas utamanya menggembleng kader militan NU.

Nah, aktvitas pengkaderan itu dilakukan di atas tanah yang kini didirikan Pondok Pesantren Sabilussa’adah Rengas itu. Pantauan BANGSAONLINE.com, di tanah yang sangat luas – sekitar 3,5 hektar - itu sudah ada beberapa bangunan cukup bagus dan permanen.

Dengan arsitektur klasik bangunan-bangunan itu tampak kokoh. Bahkan juga ada mushalla dan arena pertemuan yang cukup luas, disamping kamar-kamar yang dilengkapi perabot seperti kursi, dipan, kasur untuk tempat tidur dan sebagainya.

“Tempat ini sangat terkenal. Orang-orang menyebut tempat ini villa jenderal,” kata seseorang. Maklum, Kiai As’ad Said Ali adalah tokoh BIN dan tokoh NU yang sangat populer.

Tapi Kiai As’ad Said Ali tipikal kader NU tulen yang selalu rendah hati.

“Nyantrinya belum selesai tapi mendirikan pesantren,” kata Kiai As’ad yang fasih berbasa Arab saat memberikan sambutan.

Ia mengaku mendapat banyak dorongan dari dan Kiai Mujib Qulyubi. “Provokatornya Kiai Mujib Qulyubi dan didorong oleh . Saya gak tahu bagaimana mendirikan pesantren yang baik. Makanya saya bersandar pada dan Kiai Qulyubi,” katanya sembari tersenyum.

Menurut dia, adalah ulama yang sukses mendirikan dan mengelola Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Kini santrinya mencapai sekitar 10 ribu lebih. Bahkan alumninya diterima di semua perguruan tinggi negeri favorit dan luar negeri.

Kiai As’ad juga bercerita, hanya dalam jangka waktu 10 tahun, mampu mengubah hutan penuh monyet menjadi kota kecil di Pacet Mojokerto.

Karena itu, Kiai As’ad menjuluki sebagai ulul albab. “Ulul albab itu adalah orang yang mampu mengubah lingkungan masyarakat menjadi lebih baik dan sholeh,” tegasnya sembari mengatakan bahwa Pesantren Sabilussa’adah Rengas adalah untuk semua masyarakat.

mendukung penuh Pesantren Sabilussa’adah Rengas itu. Bahkan Ketua Umum Pemimpin Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu sudah menarget penerimaan santri. “Tahun depan harus sudah ada pendaftaran penerimaan murid baru,” kata kepada BANGSAONLINE.com seusai acara.

Dari mana dapat santri? “Gampang. Nanti kita beri beasiswa, di samping membuka pendaftaran secara umum,” kata yang kini sedang merancang pembangunan International University di Pacet Mojokerto untuk memberi beasiswa pada mahasiswa asing dari berbagai negara.

Secara fisik, menurut , langkah awal adalah membangun masjid, di samping membangun gedung madrasah. Rencananya, kata , Madrasah Aliyah dan beberapa unit pendidikan lain.

juga mempertegas bahwa pesantren ini diproyeksikan untuk mengkader para santri berwawasan Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) An-Nahdliyah untuk mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan Republik Indonesia. Yaitu mencetak generasi unggul, utuh dan berakhlaqul karimah.

Obsesi sangat jelas. “Untuk kejayaan Islam dan Indonesia yang maju, adil, makmur dan sejahtera, gemah ripah loh jinawi,” kata .

Kiai Mujib Qulyubi juga mengaku akan all out untuk membantu Pesantren Sabilussa’adah Rengas. Kiai santun yang selalu ceria itu disebut-sebut sebagai calon pengasuh pesantren penuh prospek ini.

“Saya kan tinggal di Jakarta. Tapi saya siap membantu penuh. Saya akan beli tanah dekat-dekat pesantren ini untuk rumah yang akan saya jadikan tempat tinggal. Saya tak akan tinggal di dalam pesantren karena menurut konsep sufi kan tak boleh seperti itu,” kata Kiai Mujib Qulyubi kepada BANGSAONLINE.com.

Ia bahkan mengaku sudah siap dengan sejumlah agenda untuk mewujudkan kemajuan Pesantren Sabilussa’adah Rengas dengan memanfaatkan semua jaringan.

Yang pasti, pesantren ini akan tetap dijadikan pusat pengkaderan NU militan berpaham Aswaja dan kebangsaaan yang tawassuth (tengah-tengah), adil, tawazun (seimbang) dan tatsamuh (toleran) sesuai ajaran yang didoktrinkah Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari dan ulama para pendiri NU yang lain.

Acara peletakan batu pertama itu dihadiri para kader NU. Antara lain pengurus Ansor dan Banser setempat. Hadir juga Sekjen PP Pergunu Dr Aris Laksono dan Ketua PW Pergunu Jawa Barat Dr Saefullah. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO