Bangga, Stan Koperasi Jember Jadi yang Terfavorit Saat Acara Hari Koperasi Internasional

Bangga, Stan Koperasi Jember Jadi yang Terfavorit Saat Acara Hari Koperasi Internasional Dekopin Jember, Edy Sudarso.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Prestasi membanggakan diraih Pemkab Jember saat mengikuti acara di Denpasar, Bali, Sabtu (30/7/2022). Stan dan produk koperasi yang ditampilkan Pemkab Jember meraih penghargaan terfavorit se-Indonesia.

Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Jember Edy Sudarso mengatakan penghargaan itu diraih lantaran stan menampilkan kearifan lokal Jember. "Sehingga menimbulkan kesan yang menarik perhatian perwakilan daerah lain, yang juga turut hadir dalam agenda tersebut," katanya saat membuka Resepsi Hari Koperasi Indonesia di Aula Panglima Besar Soedirman, Jember.

"Menjadi prestasi terfavorit karena teman-teman dari Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, seluruh Pulau Jawa yang hadir, beribu-ribu orang, begitu melihat tampilan Jember, itu menunjukkan kekuatan, kearifan, dan sekaligus kebanggaan. Di mana JFC (Jember Fashion Carnaval) itu ditampilkan," imbuhnya.

Menurut Edy, potensi kekuatan ekonomi koperasi Jember memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Apalagi, modal ekonomi koperasi di Jember hampir mencapai Rp1 triliun. "Kekuatan yang luar biasa. Kita menjadi tidak luar biasa karena berdiri sendiri-sendiri. Kekuatan ini harus kita satukan," ujarnya.

Kendati memiliki modal yang cukup besar, ia tak menampik koperasi masih memerlukan bantuan dan dukungan dari pemkab.

"Sudah saya sampaikan ke bupati, pejuang-pejuang koperasi tidak meminta bantuan berupa uang, tetapi bantuan berupa fasilitas izin," tegasnya.

Dengan perizinan yang mudah dan alur birokrasi yang tidak menyulitkan gerakan mereka, lanjut Edy, koperasi bakal berkembang dengan pesat. Apalagi, pada dasarnya gerakan koperasi di Jember memang berkapabilitas dan kredibel.

"Koperasi di Kabupaten Jember siap untuk melakukan, salah satunya adalah LPG, kami siap untuk mendistribusikan LPG seberapa pun yang diserahkan kepada gerakan koperasi, melalui dekopin dan sekunder- sekunder. Kemudian penyaluran pupuk, yang zamannya Pak Harto melalui KUD, sekarang menjadi hilang. Jangankan hanya sekadar agen LPG atau pengadaan jasa pupuk, andaikan kami diberi kesempatan mengelola SPBU, seberapa pun jumlahnya kami siap," pungkasnya. (yud/bil/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO