Labfor Polda Jatim Lakukan Olah TKP di Sumur SKW #21 JOB P-PEJ Bojonegoro

Labfor Polda Jatim Lakukan Olah TKP di Sumur SKW #21 JOB P-PEJ Bojonegoro OLAH TKP. Tim Labfor Polda Jatim melakukan olah TKP di lokasi sumur SKW #21 JOB P-PEJ. Tampak petugas berseragam petrochina menuju ke lokasi tapak sumur #21. Foto: Eky nurhadi/BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri cabang Polda Jawa Timur melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sumur SKW #21 Lapangan minyak dan gas bumi (migas) Sukowati Pad A, Joint Operating Body Pertamina - Petrochina East Java (JOB P-PEJ) di Desa Campurejo, Kecamatan/Kota Bojonegoro, Senin (27/4).

Tiga anggota Labfor itu ingin mengetahui penyebab pasti munculnya bau tidak sedap dari sumur SKW #21 Pad A yang diduga merupakan gas H2S. Hanya saja hasil dari olah TKP di lokasi kejadian belum bisa disimpulkan.

Baca Juga: Dorong Petani Mandiri, EMCL Adakan Program Sekolah Lapang Pertanian

"Tunggu dulu, kita sudah melakukan olah TKP dan membawa sejumlah sample untuk kita gunakan bahan penyelidikan," ujar salah satu anggota tim Labfor di Pad A Lapangan Sukowati.

Didampingi sejumlah anggota tim identifikasi Polres dan Polsek Kota Bojonegoro, tiga tim Labfor sekira pukul 14.30 WIB masuk ke lokasi tapak sumur SKW #21 Pad A dengan memakai busana lengkap pegawai Pertamina Petrochina. Namun, saat sejumlah awak media yang meliput hendak ikut masuk ke dalam lokasi, sejumlah security JOB P-PEJ tidak menghendaki.

Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Hendri Fiuser mengatakan, Tim Labfor Polda Jawa Timur, melakukan penyelidikan di lokasi sumur minyak Sukowati #21 yang mengalami kebocoran pada Jumat (24/4) malam. Sebelumnya, anggota polres juga sudah memasang garis polisi di lokasi sumur minyak yang mengalami kebocoran itu.

Baca Juga: APBD Bojonegoro Bisa Rp 7,5 Triliun, Sayang Bupati-Wakil Bupati Bertengkar depan Publik

Dia menjelaskan, penyelidikan yang dilakukan Tim Labfor itu, untuk mengetahui penyebab pasti kejadian kebocoran sumur minyak Sukowati 21, yang mengeluarkan gas beracun H2S.

"Penyelidikan untuk memastikan apakah kebocoran terjadi karena kesalahan manusia atau karena di luar kemampuan manusia," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah meminta keterangan sejumlah petugas JOB P-PEJ selaku operator migas Blok Tuban terkait kasus sumur minyak Sukowati #21 itu. Namun masih belum dapat diketahui.

Baca Juga: SMAN 1 Tuban Juarai Kompetisi Student Company Regional EMCL

Terpisah, Senior Supervisor Security and Public Relations Operator Blok Tuban, JOB P-PEJ, Yoga S. Utomo mengatakan, bau tidak sedap dari sumur SKW #21 Pad A Lapangan Sukowati itu disebabkan bocornya tree conection yang ke BOP Lubricator. Sumur yang bocor mengeluarkan gas, minyak dan air yang menyebabkan bau tidak sedap.

"Pada saat kebocoran, para pekerja sedang melakukan survey tekanan dasar sumur (EMR Job – Tanpa Rig)," terangnya.

Seperti diketahui, ratusan warga Desa Ngampel, Kapas, Bojonegoro menjadi korban setelah menghirup bau tidak sedap yang muncul dari lokasi Pad A. Ratusan warga mengungsi satu diantaranya di rawat di RS Ibnu Sina, karena kondisinya kritis. Beruntung nyawa nenek itu kini dapat diselamatkan. (nur/rvl)

Baca Juga: 200 Pemuda Ring 1 Blok Cepu Gelar Demo, Ini Beberapa Tuntutannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO